REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menilai, Joe Biden yang diumumkan sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020 akan lebih akomodatif terhadap multikulturalisme dan umat Islam. Hal ini dilihat dari program-program dikampanyekan Biden.
“Kalau mencermati program-programnya Biden akan lebih akomodatif terhadap multikulturalisme dan umat Islam. Dia sempat berjanji akan mengangkat minimal seorang muslim dalam jajaran pemerintahannya,” ujar Prof Mu’ti saat dihubungi Republika, Ahad (8/11).
Sementara, lanjut dia, secara global kebijakan presiden Joe Biden akan relatif sama dengan pendahulunya, Donald Trump. Menurut dia, perbedaannya mungkin hanya pada prioritas program, bukan pada substansi.
“Mungkin ada sedikit perbedaan pendekatan sebagaimana karakter para politisi dan ideologi partai demokrat misalnya pada masalah HAM, lingkungan hidup, dan sebagainya,” ucapnya.
Prof Mu’ti berharap dengan terpilihnya Biden sebagai presiden Amerika akan bisa menciptakan perdamaian dunia. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia dan negara-negara Islam lainnya bisa bekerjasama untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih aman.
“Dunia berharap terpilihnya Biden akan menciptakan tata dunia yang lebih aman dan damai,” kata guru besar UIN syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Dia pun mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden baru Amerika Serikat. Dia juga mengucapkan selamat kepada rakyat Amerika yang telah sukses menyelenggarakan Pemilihan Umum secara damai.
“Saya mengucapkan selamat kepada Joe Biden, Wakil Presiden, dan para pendukung atas terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden USA,” tutupnya.
Seperti diketahui, calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden diumumkan menjadi pemenang dalam pemilihan presiden AS pada Sabtu (7/11). Dia mampu mengalahkan rivalnya, Donald Trump dari Partai Republik. Biden melanggeng ke Gedung Putih dengan 290 suara elektroral, sedangkan Trump hanya meraih 212 suara elektoral.