REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Penjabat Sementara Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Bahtiar Baharuddin mendorong masjid menjadi basis sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan kepada jamaah atau masyarakat dalam rangka mencegah penularan pandemi Covid-19.
Bahtiar menilai dengan kondisi masyarakat Kepri yang religius, maka akan tepat apabila masjid dijadikan sebagai sentral dalam upaya penerapan protokol kesehatan masyarakat.
"Kalau sholat lima waktu itu jamaah diingatkan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak saat keluar rumah. Saya yakin masyarakat akan taat, apalagi terhadap hal-hal yang diyakininya, khususnya menyangkut keagamaan," kata dia, Kamis (5/11).
Selain masjid, Bahtiar turut mengimbau tempat-tempat ibadah lainnya, seperti gereja, wihara, dan kelenteng ikut serta mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan forum RT/RW di tiap-tiap kabupaten/kota juga diminta aktif berdiskusi terkait dengan penanganan dan pencegahan Covid-19 di lingkungan masing-masing.
"Forum RT/RW buat grup Whatsapp Covid-19, saling koordinasi, serta mengingatkan dan mengedukasi protokol kesehatan ke warganya," ucap Bahtiar.
Ia mengatakan saat ini perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Kepri mengalami kenaikan cukup signifikan. Tidak ada alasan lain, kecuali meningkatkan protokol kesehatan masyarakat dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Pemerintah dan semua pemangku kepentingan terkait harus bahu-membahu mengimbau sekaligus mengawasi aktivitas masyarakat supaya tidak mengabaikan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Kalau ingin pandemi ini cepat berakhir, patuhilah protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah," kata dia.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kepri, jumlah konfirmasi kasus virus per 4 November 2020 sudah mencapai 4.034 kasus, dengan perincian 884 kasus aktif, 3.048 konfirmasi sembuh, dan 102 meninggal.