Rabu 04 Nov 2020 15:32 WIB

Teror 9/11 Muslim Tertuduh, Agen Mossad Israel Terlibat?

Hingga saat ini tak ada investigasi keterlibatan Mossad Israel dalam 9/11

Hingga saat ini tak ada investigasi keterlibatan Mossad Israel dalam 9/11 Menara Kembar WTC
Foto:

Bagaimana kelanjutan nasib lima orang tersebut? Bukankah media-media utama tak banyak memberitakan mereka? 

Kelima warga Israel itu ditahan di penjara Bergen County di New Jersey, Amerika  Serikat (AS). Mereka lalu dipindahkan ke Seksi Kontraintelijen Asing di Biro Penyidik Federal (FBI), yang biasa menangani dugaan mata-mata.  

FBI kemudian mengantongi surat perintah pengadilan untuk menggeledah kantor-kantor Urban Moving System di New Jersey. Pemilik perusahaan, Dominick Suter, juga warga Israel, menjawab interogasi FBI. Namun, ketika jadwal interogasi berikutnya tiba, Suter ternyata sudah pulang ke Israel. Ia menjual usaha dan rumahnya. Kantor dan gudang miliknya ditinggalkan begitu saja.

Suter kemudian diketahui terkait dengan sekurangnya 14 usaha di Amerika Serikat. Usaha itu tersebar di New Jersey, New York, dan Florida. Di Amerika Serikat, Florida adalah fokus operasi intelijen Israel terhadap warga Arab.

Kelima Israel tadi ditahan di Brooklyn. FBI menginterogasi hingga dua bulan dan beberapa orang di antaranya ditahan tersendiri agar tidak berkomunikasi dengan siapa pun. Dua orang yang mengikuti uji kebohongan ternyata gagal saat mereka mengatakan bahwa mereka hanyalah mahasiswa biasa yang bekerja saat musim panas tiba.

FBI yakin, kedua orang tersebut adalah staf Mossad. Tiga orang lainnya adalah sukarelawan yang membantu proses pengintaian. Semua orang itu tidak bersikap bekerja sama dengan FBI. Namun, dari dokumen yang diperoleh di kantor Urban Moving System, FBI menyimpulkan bahwa lima orang tersebut membidik warga Arab di New York dan New Jersey, khususnya wilayah Paterson NJ, yang menjadi wilayah dengan populasi Muslim terbesar nomor dua di Amerika Serikat

Melakukan operasi intelijen memang tidak berarti mereka terkait serangan 11 September. Namun, jejak Israel tersebar di berbagai tempat, dengan adanya perusahaan tameng dan staf intelijen yang kerap berkaitan dengan lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi para pembajak.

photo
Logo Badan Intelijen Israel, Mossad. - (NET)

Menurut Giraldi, selain dari interogasi kelima warga Israel tersebut, Pemerintah Amerika Serikat tidak pernah mencari tahu apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka inginkan dalam insiden 11 September. Banyak petunjuk yang mungkin suatu hari bisa berkaitan. Namun, kasus itu seperti dipetieskan.

Catatan polisi di New York dan New Jersey tempat kelima warga Israel ditahan, ternyata "menghilang". Sedangkan, laporan interogasi kelima orang tersebut tidak dapat diakses. Liputan media pun padam. 

Presiden Amerika Serikat saat itu, George W Bush, pun turun tangan. Setelah ditahan 71 hari, kelima warga Israel tadi dibebaskan lalu dipulangkan ke Israel. Belakangan pada 2004, kelima orang itu bahkan berbalik menuntut Pemerintah Amerika Serikat dengan menyatakan, "penahanan mereka ilegal dan hak-hak sipil mereka diabaikan, menderita gangguan rasial, kekerasan fisik, diskriminasi agama, interogasi yang kasar, gangguan tidur, dan banyak keluhan lainnya."

Mungkin saja Urban Moving System dan kelima warga Israel tersebut tidak terlibat serangan 11 September. Namun, tulis Giraldi, yang pasti mereka bekerja untuk Mossad, yang seharusnya hal ini dicurigai. Mungkin inilah saatnya FBI mengungkap skala dan modus operasi intelijen Israel di Amerika Serikat

*Naskah ini tayang di Harian Republika pada 2015

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement