Rabu 04 Nov 2020 13:39 WIB

Rahasia Dina Sukses Hafal Alquran 30 Juz dalam 9 Hari

Bagi Dina menghafal Alquran merupakan pegangan dalam hidup

Bagi Dina menghafal Alquran merupakan pegangan dalam hidup. Membaca Alquran (ilustrasi)
Foto:

Kendati Dina terlambat satu hari dari rekan-rekannya, ia berhasil mengejar ketertinggalannya. Hanya dalam waktu sembilan hari, Dina mampu mengkhatamkan Alquran 30 juz. Ia ingin membuktikan ayat Alquran surat Al-Qamar di atas. 

"Intinya kita sungguh-sungguh dan ikhlas dalam menghafal. Metode yang diajarkan kita pilih saja salah satu mana yang cocok bagi diri kita," ujarnya menjelaskan. Menurut Dina, ketika seseorang mengikhlaskan niat dan hatinya untuk menghafal Alquran, akan ada tuntunan ghaib dari Allah yang akan memudahkannya menghafal. Dina meyakini, tidak ada metode khusus untuk menghafal. Metode terbaik adalah apa yang diilhamkan Allah melalui kesungguhan seseorang dalam menghafal.

"Kalau metode saya menghafal, saya membacanya berulang-ulang dan dibaca juga terjemahannya. Untuk memudahkan menghafal kata, bisa dicari perumpamaan-perumpamaannya dengan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Setelah dipahami, baru dihafal. Ini lebih cepat dan efektif," kata Dina menjelaskan.

Hafizah yang bercita-cita menjadi guru ini mengaku pernah jenuh dalam menghafal. Selama sembilan hari mengikuti daurah dengan kegiatan monoton tentu sangat lelah den jenuh. Namun, Dina punya "benda sakti" yang akan membakar semangatnya.

photo
Ilustrasi Membaca Alquran - (dok. Republika)

"Saya selalu bawa foto orang tua. Itu benda sakti bagi saya. Ketika melihat foto itu, terbayang kesusahan orang tua untuk menyekolahkan saya di sini. Kasihan sekali mereka yang sudah menyekolahkan jauh-jauh di sini dan bayar mahal, tapi anaknya tidak berhasil," ujarnya. Seketika itu jua, semangat Dina pun terbakar dan motivasinya meluap-luap untuk segera menyelesaikan hafalan Alquran.

Setelah sembilan hari ia merampungkan hafalan Alqurannya, Dina pun dinobatkan sebagai wisudawan hafizah Alquran 30 juz terbaik. Sayangnya, saat wisuda, orang tuanya tak bisa menghadiri. Ia paham, orang tuanya tinggal sangat jauh dan butuh biaya mahal untuk datang. Walau tak dimungkiri, memang tebersit kesedihan di hati gadis belia ini untuk menyaksikan wajah bangga orang tuanya yang menyaksikannya diwisuda.

"Tidak apa-apa tidak datang (wisuda). Kan ongkosnya mahal. Yang penting bisa teleponan tiap minggu," ucapnya.

Setiap kali berbicara lewat telepon, Dina selalu mendapat nasihat dari sang orang tua. "Pesan beliau terus jaga dan ulang hafalannya, jangan sombong, jadi anak yang rendah hati. Beri semangat adik yang juga sekolah di sini untuk berprestasi," ujarnya.

 

Orang tua Dina sering mengatakan, terbayar sudah semua cacian dan hinaan orang kepada mereka karena menyekolahkan anaknya ke pesantren. Dina berhasil membuktikan dengan prestasinya lewat menghafal Alquran. "Tak pernah terbayangkan di keluarga kami bisa menghafal Alquran 30 juz. Sekarang ternyata bisa," kata Dina.   

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement