REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agustianto
JAKARTA -- Mintalah kesehatan kepada Allah, karena sesungguhnya tidak ada nikmat yang paling utama daripada nikmat kesehatan, selain keimanan (Nabi Muhammad SAW). Dengan kondisi sehat, seseorang dapat bekerja mencari nafkah, dapat beribadah, menikmati makanan, dan pergi berekreasi.
Pendek kata, orang yang sehat dapat melakukan apa saja yang disenanginya. Sebaliknya, bagi orang yang sakit, makanan yang enak pun menjadi pahit dan bahkan terkadang menjadi pantangan.
Kalau sudah demikian, uang jutaan rupiah yang dimilikinya seolah tak ada artinya. Dengan demikian, kesehatan merupakan nikmat terbesar bagi manusia. Nabi Muhammad SAW sendiri seperti dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah di atas, menempatkannya sebagai nikmat terbaik setelah nikmat keimanan.
Dalam konteks ini, amat menarik penafsiran ahli tafsir Ibn Katsir ketika membahas ayat: Rabbana atina fi al-dunya hasanah wafil akhirati hasanah... (QS: 2:201). Menurutnya, muatan 'kebahagiaan dunia' yang kita mohonkan kepada Allah dalam ayat itu terdiri dari 10 macam kebahagiaan. Demikian pula kebahagiaan akhirat, juga terdiri dari 10 macam.
Yang menarik dalam tataran ini adalah kebahagiaan dunia yang paling utama dan pertama, menurut Ibn Katsir, adalah nikmat kesehatan. Dalam ibadah sholat, permohonan agar diberi kesehatan menjadi bagian dari doa bacaan sholat, misalnya ketika duduk antara dua sujud dan bacaan qunut.
Doa duduk antara dua sujud adalah: Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku rezeki, angkatkanlah derajat diriku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku dan maafkanlah aku. Sedangkan doa qunut, di antaranya adalah: Ya Allah, tunjukilah aku dan sehatkanlah aku.
Jadi, Islam sangat mementingkan kesehatan dan menempatkannya sebagai nikmat teratas dan terbesar dalam urutan nikmat yang diterima manusia. Nikmat tersebut wajib kita syukuri, dengan cara menggunakannya untuk berbuat baik, seperti menolong orang kesusahan, memperbanyak ibadah, meningkatkan ilmu pengetahuan, bersilaturahmi, dan seluruh amal saleh yang mendatangkan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Namun sangat disayangkan banyak dari kita yang menyia-nyiakan nikmat kesehatan itu. Selain kurang menjaganya, juga menggunakannya untuk hal-hal yang mubazir, atau bahkan bertentangan dengan perintah agama.
Nabi Muhammad SAW menjelaskan, "Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dalam menggunakannya, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan." (HR Bukhari). Selanjutnya Nabi SAW juga bersabda, "Sesungguhnya nikmat pertama yang diminta pertanggungjawabannya pada hari kiamat adalah nikmat kesehatan." (HR Tarmizi).
Oleh karena itu, kita harus memelihara dan menggunakan nikmat kesehatan itu sebelum kita jatuh sakit. Nabi Muhammad mengingatkan, "Jaga lima sebelum datang yang lima...''. Hal pertama adalah menggunakan kesehatan sebelum sakit."