REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perusahaan perhiasan ternama di India, Tanishq, menarik iklan perhiasan yang menampilkan sebuah keluarga Hindu-Muslim merayakan menyambut kehadiran seorang bayi (baby shower), Kamis (15/10). Penarikan iklan tersebut dilakukan setelah perusahaan perhiasan tersebut menuai kecaman dari umat Hindu India di media sosial.
Muslim membentuk sekitar 15 persen dari 1,3 miliar penduduk India, yang sebagian besar beragama Hindu. Sehingga sebuah pernikahan antara kedua komunitas tersebut masih sangat tabu di beberapa wilayah di India.
Dalam iklan tersebut, seorang menantu Hindu dan mertua Muslimnya melakukan ritual baby shower, sebuah tradisi umat Hindu. Tanishq pada awalnya bertujuan merilis sesuai dengan kampanye Ekatvam atau Persatuan.
— Tanishq (@TanishqJewelry) October 13, 2020
Namun, ternyata hal ini mendapatkan penolakan keras dari umat Hindu. Staf di toko perhiasan Tanishq di kota Gandhidham di negara bagian Gujarat barat memasang permintaan maaf di luar toko, Rabu (14/10). Permintaan maaf dilakukan menyusul ratusan panggilan telepon ancaman yang mereka terima.
Seorang pejabat polisi Mayur Patil mengatakan meskipun banyak ancaman melalui telepon, tapi tidak ada ancaman fisik terhadap toko perhiasan tersebut termasuk kepada para pegawainya. Polisi juga masih berjaga-jaga di depan toko perhiasan.
Seruan untuk memboikot perusahaan atas iklan tersebut menjadi tren di media sosial pada Selasa kemarin. Umat Hindu garis keras India menuduh iklan tersebut sebagai Love Jihad, sebuah istilah yang dibuat ekstremis Hindu untuk menuduh laki-laki Muslim yang merayu perempuan Hindu sehingga membuat perempuan hindu berpindah agama.
— Tanishq (@TanishqJewelry) October 13, 2020
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam, Tanishq menarik iklan mereka. Penarikan iklan dilakukan karena sentimen yang menyakitkan dan untuk melindungi kesejahteraan karyawan, mitra, dan staf toko mereka.