Rabu 14 Oct 2020 04:45 WIB

Dicekal karena Tolak Jadi Informan, 3 Muslim Gugat FBI

Ketiga Muslim menilai FBI menargetkan mereka atas dasar agama.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Dicekal karena Tolak Jadi Informan, 3 Muslim Gugat FBI. Ilustrasi

Panel Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit ke-2 memutuskan gugatan oleh ketiga pria Muslim tersebut dapat dilanjutkan, dan mereka didukung oleh banyak organisasi hak agama. Masing-masing penggugat itu adalah seorang Muslim yang lahir di luar negeri, penduduk tetap yang sah menurut hukum AS, dan satu lainnya adalah warga negara AS.

Menurut pengaduan mereka, masing-masing didekati secara terpisah oleh agen yang berbeda di wilayah New York City. Mereka mengatakan menjawab pertanyaan dari agen FBI tentang penyelidikan khusus.

Penggugat utama, Tanvir, lahir di Pakistan dan tinggal di Queens. Agen FBI mulai menanyainya pada 2007. Akan tetapi, Tanvir dan yang lainnya menolak keras ketika ditanya informasi umum tentang tempat ibadah, komunitas agama, dan sesama Muslim mereka.

"Tidak ada yang ingin memata-matai komunitas agamanya karena hal itu akan melanggar keyakinan agamanya," tulis Kassem dalam penjelasan singkatnya kepada pengadilan.

Tanvir mengetahui dia telah masuk dalam daftar larangan terbang, kumpulan nama yang berfluktuasi dan rahasia yang dibuat setelah peristiwa 11/9. Kala itu, dia mencoba naik penerbangan domestik pada 2010.

Dia dan yang lainnya mengatakan masuk dalam daftar itu menghabiskan uang mereka untuk tiket pesawat yang tidak dapat mereka gunakan dan kemampuan bepergian untuk bekerja atau mengunjungi kerabat di luar negeri. Beberapa hari sebelum sidang 2015 dalam gugatan mereka, mereka diberi tahu telah dihapus dari daftar cekal tersebut.

Sidang Mahkamah Agung bukan tentang pembuktian tuduhan tersebut, tetapi tentang apakah tuntutan mereka atas ganti rugi terhadap 15 agen yang terlibat bisa dilanjutkan. Para hakim kembali menggelar sidang tersebut melalui telekonferensi karena pandemi virus corona.

Para hakim dipaksa melihat preseden dan niat Kongres dalam mengesahkan RFRA untuk menyelesaikan pertanyaan yang tidak eksplisit dalam teks tersebut. Hakim Sonia Sotomayor tampaknya berpikir Kongres bermaksud agar perlindungan bersifat luas.

"Mengapa Kongres mengambil satu-satunya keringanan yang sesuai yang dapat membantu beberapa orang karena pelanggaran dari hak-hak mereka?" dia bertanya.

Di sisi lain, hakim Brett M. Kavanaugh mengkhawatirkan agen karier FBI yang dapat dikenakan 'ganti rugi yang mengubah hidup'. "Saya tahu ada kepentingan yang kuat di kedua sisi di sini. Saya hanya mencoba memastikan kami juga mengatasi apa yang akan terjadi pada agen khusus," kata Kavanaugh. 

https://www.washingtonpost.com/politics/courts_law/supreme-court-fbi-no-fly-list/2020/10/06/1d814b7c-07ff-11eb-859b-f9c27abe638d_story.html

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement