REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya terus melakukan penelusuran di lingkungan pesantren setelah munculnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di dua pesantren. Berdasarkan data terakhir, dari dua pesantren di Kota Tasikmalaya terdapat sekira 120 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penelusuran kasus di dua lingkungan pesantren terus dilakukan. Sebab, santri yang berada di lingkungan pesantren berjumlah ribuan.
"Dari klaster pesantren itu masih terus dilakukan pengambilan sampel. Karena santri banyak, bisa ribuan," kata dia, Kamis (8/10).
Namun, menurut dia, penelusuran di pesantren terakhir yang juga muncul kasus terkonfirmasi sedikit terkendala, lantaran pihak pesantren masih menutup diri. Pihaknya baru melakukan tes usap (swab) kepada sebagian santri di pesantren tersebut.
"Kita masih pendekatan untuk pemeriksaan lagi. Karena di pesantren ini butuh pendekatan dan perlu waktu," kata dia.
Uus menambahkan, penanganan kasus Covid-19 di pesantren akan dilakukan dengan memulangkan santri yang telah dipastikan sehat. Sementara santri yang positif Covid-19 tanpa gejala akan diisolasi di lingkungan pesantren dengan pengawasan tenaga kesehatan (nakes).
Menurut dia, hingga saat ini belum ada kasus terkonfirmasi dari klaster pesantren yang dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19. Namun, sudah ada beberapa orang yang dipulangkan untuk isolasi mandiri, lantaran sudah melewati masa inkubasi dan kondisinya telah baik.
"Kita izinkan pulang karena tingkat penularan sudah kecil," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga Kamis pagi, total kasus secara keseluruhan di Kota Tasikmalaya berjumlah 265 kasus. Sebanyak 86 orang telah dinyatakan sembuh, 170 orang masih dalam perawatan, dan sembilan orang meninggal dunia.