REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Rahasia kesuksesan sejatinya bukan hanya dalam peperangan, tapi meliputi aspek kehidupan yang lebih luas: politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama. Ayat ini pun bisa menjadi tolak ukur analisis sekaligus mencermati perilaku kita pada bidang-bidang itu.
Terdapat lima sikap yang terangkum bila ingin meraih kemenangan, baik dalam peperangan maupun dalam mengarungi kehidupan. Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al-Anfal berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
''Hai, orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan, janganlah berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia dan menghalangi (orang) dari jalan Allah." (QS Al-Anfaal [8]: 45-47).
Pertama, teguh hati dan sabar. Sesuai dengan kata fa atsbutuu pada ayat di atas, teguh hati adalah kemantapan tekad untuk melanjutkan perjuangan, optimistis terhadap apa yang akan dicapai, serta tidak lari dan tidak meragukan nilai-nilai yang diperjuangkan.
Dan, tetap bersabar, terutama ketika menghadapi kesulitan dan ancaman yang dapat melemahkan jiwa atau diri. Kegagalan sering kali hanya karena ketidakmampuan seseorang atau kelompok dalam mengontrol dan memelihara kesabaran.
Kedua, perbanyak dzikir agar tidak melepaskan ikatan dan harapan kepada Allah SWT. Dzikir juga dapat menghilangkan rasa khawatir dan takut sehingga hati menjadi tenang dalam berjuang.
Ketiga, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebab, dalam suasana kacau, biasanya emosi kurang terkendali dan akal sehat seakan-akan tidak dibutuhkan.
Keempat, tetap menjaga persatuan, di antaranya berusaha menghindari dan menjauhi sikap yang berlawanan antarsesama umat. Sesuatu yang tidak prinsip dan kecil menjadi diperdebatkan dan dibesar-besarkan, malah sering menjadi penyebab kegagalan.
Terakhir, hindari sikap angkuh dan mencari muka. Betapa banyak perjuangan atau keinginan berkuasa yang dilandasi keangkuhan dan mengandalkan kekuatan materi, justru berakhir menyedihkan. Kekalahan AS pada perang Vietnam dan Somalia menjadi bukti.
Sikap angkuh dan mencari muka sesungguhnya bumerang yang sewaktu-waktu bisa melukai pelakunya. Inilah rahasia sebuah kesuksesan, yang tentu senantiasa berada dalam naungan ridha Allah SWT.