Sabtu 26 Sep 2020 12:32 WIB

1 dari 5 Bayi Baru Lahir di Prancis Memakai Nama Arab-Muslim

Populasi Arab-Muslim diperkirakan melonjak

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
1 dari 5 Bayi Baru Lahir di Prancis Memakai Nama Arab-Muslim. Perempuan Muslim mengenakan pakaian renang tertutup atau burkini di Pantai Marseille, Prancis, 17 Agustus 2016.
Foto:

Prancis sudah memiliki populasi Muslim terbesar di negara Eropa. Menurut penelitian Pew Research, 5,7 juta Muslim tinggal di negara itu pada 2016. Diperkirakan juga populasi Muslim dapat tumbuh menjadi 12,6 juta pada 2050.

Anggota Parlemen Eropa (MEP), Nicholas Bay mengatakan tingkat imigrasi yang tinggi di Prancis tidak dapat dipertahankan. "Jika Anda menambahkan imigrasi legal dan ilegal, itu berarti lebih dari 400 ribu kedatangan setiap tahun. Kami tidak dapat melanjutkan dengan imigrasi seperti itu," kata Bay dalam acara 4 Vérités” of France 2, Senin (21/9).

Angka statistik tampaknya mendukung pendapat Bay tentang tingginya angka migrasi ke Prancis. Menurut data dari Kementrian Dalam Negeri Prancis, sebanyak 276.576 izin tinggal baru dikeluarkan pada tahun 2019. Di tahun yang sama, 132.700 permintaan suaka baru dibuat. Jika kedua angka tersebut ditambahkan, akan ada lebih dari 400 ribu entri baru ke Prancis. Itu bahkan tidak termasuk migran ilegal yang belum mengajukan aplikasi suaka.

Pada Juli tahun ini, sebuah komisi yang dibentuk oleh Senat Prancis mengeluarkan laporan tentang penyebaran islam radikal di Prancis dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Laporan tersebut memperingatkan hampir setiap wilayah negara dipengaruhi oleh Islam radikal. 

 

https://rmx.news/article/article/will-ethnic-french-become-a-minority-in-their-own-country-data-shows-1-in-5-newborns-in-france-have-arab-muslim-first-names

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement