REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menggelar agenda sosialisasi program penceramah bersertifikat dengan mengumpulkan puluhan ormas Islam dan beberapa cendekiawan Muslim di Jakarta pada Kamis (17/9). Ormas Islam yang hadir di antaranya Nahdlatul Ulama (PBNU), Mathla'ul Anwar, Al-Washliyah dan masih banyak lagi.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menuturkan, acara tersebut dibuka pada Rabu (16/9) malam oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. Dia mengatakan, seluruh ormas Islam diundang dan yang hadir dalam agenda itu ada 42 ormas Islam.
"Jadi ini sosialisasi. Kita menyampaikan program (penceramah bersertifikat) kepada ormas-ormas Islam. Alhamdulillah antusiasme ormas cukup tinggi. Banyak yang tidak sempat diundang karena terlupa atau bagaimana, lalu banyak yang menghubungi kami meminta diundang, kemudian kami undang dan hadir," tutur dia kepada Republika, Kamis (17/9).
Kehadiran PBNU diwakili langsung oleh ketua umumnya, yakni KH Said Aqil Siroj, yang turut menyampaikan materi keagamaan dalam agenda tersebut. Sementara dari kalangan cendekiawan Muslim adalah Prof Azyumardi Azra dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar yang juga hadir serta membawakan materi.
"Hari ini beberapa materi juga disampaikan oleh beberapa narasumber. Ada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, ada Imam Besar Istiqlal (Nasaruddin Umar), ada cendekiawan Azyumardi Azra, dan ada Pak Nur Syam, mantan Sekjen Kemenag," kata dia.
Kamaruddin menerangkan, materi yang dibawakan seputar kebangsaan dan Islam rahmatan lil alamin. Dalam agenda ini, lanjut dia, Kemenag juga terbuka menerima masukan soal program penceramah bersertifikat. Dia mengungkapkan, pertemuan antartokoh agama ini menjadi momen untuk saling berbagi masukan dan informasi.
Namun, lanjut Kamaruddin, dalam agenda tidak ada pembahasan khusus tentang siapa yang akan menyelenggarakan program penceramah bersertifikat dan yang mengeluarkan sertifikat. Karena itu, untuk sementara, Kemenag masih memegang kendali dalam menyelenggarakan program tersebut.
"Sambil kita mencari pola terbaik. Ya mungkin nanti sebagian dilaksanakan oleh ormas. Kita akan bicarakan juga nanti polanya akan seperti apa. Sambil jalan. Saya kira masih terbuka untuk mendiskusikan poin-poin yang selama ini datang dari masyarakat," tutur dia.
Kamaruddin juga menyampaikan, program penceramah bersertifikat akan diluncurkan pada Jumat (18/9). Program ini akan tetap diluncurkan meski ada pihak yang menolaknya. Dia berharap, pihak yang menolak bisa berkompromi supaya bisa saling bekerjasama.