REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang santri PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta, Devi Puji Lestari (23), mengkhatamkan hafalan Alquran. Penerima beasiswa Tahfidz Qur'an for Leaders ini lancar saat membacakan hafalan Alquran 30 juz di depan penguji Daarul Qur'an.
Ujian yang diikuti Devi digelar di Grha Tahfidz II PPPA Daarul Qur'an belum lama ini. Ia pun bersyukur sudah menuntaskan hafalan Alquran 30 juz.
"Bahagia sekali akhirnya selesai. Sudah empat tahun bersama PPPA Daarul Qur'an, banyak pelajaran yang saya dapatkan di sini, belajar cara menghafal, cara mengingat-ingat, tahsin Quran, belajar pemberdayaan, kemanusiaan, sampai fotografi," kata Devi dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (14/9).
Sebelum menerima beasiswa di Daarul Qur'an, Devi juga merupakan santri di salah satu pesantren ternama di Kota Yogyakarta. Ia sudah menjalani aktivitas di pesantren sejak sekolah dasar.
Ia juga mengaku bersyukur dapat menjalani aktivitasnya di pesantren sebab, ia mendapat banyak pengalaman dan pelajaran yang berharga.
"Mungkin kalau tidak nyantri hidupku berbeda dari saat ini. Bapak dan ibuku bukan orang yang sekolah, juga tidak bisa ngaji. Teman-teman di lingkunganku, di rumah juga tidak sedikit yang putus sekolah," ujarnya.
Ia memerlukan waktu setidaknya empat tahun untuk menghafal 30 juz. Dengan tuntasnya hafalan Alquran, ia bercita-cita untuk membuat majelis Alquran sendiri di kampung halamannya yakni di Kabupaten Bantul.
Devi mengatakan, keberhasilan dalam menuntaskan hafalan 30 juz tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekatnya, terutama orang tuanya. Bahkan, saat mengikuti ujian, ayahnya pun ikut menyaksikan saat membaca hafalan Alquran.
"Alhamdulillah, senang sekali. Saya ini kan bukan orang yang berpendidikan dan juga tidak bisa ngaji, tapi anaknya hafal Alquran. Sangat bersyukur saya, semoga kedepannya pengabdian Devi lancar dan bisa jadi teladan adik-adiknya," kata Ayah Devi, Sahlan.