REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Koalisi dari sejumlah kelompok hak-hak asasi manusia dan sipil mengirim sebuah surat ke Facebook, yang isinya mendesak perusahaan raksasa media sosial tersebut untuk mengambil tindakan terhadap dugaan 'kebencian dan kekerasan' oleh kantornya di India. Petisi tersebut fokus pada prasangka (bias) anti-Muslim di dalam perusahaan Facebook.
India mengalami pecahnya demonstrasi anti-Muslim dan tuduhan ujaran kebencian dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya, Amnesty International baru-baru ini mendakwa departemen kepolisian di Delhi karena disebut ikut serta dan terlibat aktif dalam kekerasan pada Februari yang menewaskan lebih dari 40 orang Muslim.
Surat untuk Facebook tersebut ditandatangani oleh lebih dari 30 kelompok hak-hak sipil, termasuk Muslim Advocates dan the Global Project Against Hate and Extremism. Surat kepada Facebook tersebut meminta perhatian atas kegagalan kantornya di India untuk mengambil tindakan terhadap pesan anti-Muslim oleh sejumlah pengguna dan organisasi yang tersebar di platfom Facebook.
"Facebook seharusnya tidak terlibat dalam lebih banyak kekerasan offline, apalagi genosida lain, tetapi pola kelambanan yang ditampilkan oleh perusahaan itu serampangan yang mengarah pada keterlibatan. Tuntutan dalam surat ini dapat mencegah bencana itu. Bukan rahasia lagi, mengingat kenyataan kekerasan yang diakui dari peran Facebook dalam genosida Rohingya di Myanmar, bahwa kekerasan dan kebencian online dengan mudah menyebar menjadi kekerasan dalam kehidupan nyata," demikian sebagian bunyi dari surat yang diajukan ke Facebook tersebut, dilansir di Forbes, Jumat (11/9).
Muslim Advocates mengeluarkan pernyataan, yang mengklaim bahwa Facebook memiliki masalah anti-Muslim internasional dan telah menerima surat dari berbagai organisasi hak sipil. Organisasi ini mengatakan, mereka bekerja untuk meminta pertanggungjawaban perusahaan tersebut atas kebencian, kekerasan dan bahkan genosida yang telah dimungkinkan Facebook.
"Muslim Advocates bangga telah membantu membuat surat ini dan telah berulang kali memperingatkan Facebook tentang masalah dengan kantor India dan dengan konten kebencian anti-Muslim di platform mereka," kata Muslim Advocates.
Namun demikian, Facebook dilaporkan belum mengambil tindakan resmi terkait keluhan surat tersebut. Platform media sosial tersebut mengaku pada Agustus lalu, bahwa mereka ingin meningkatkan upaya untuk mengekang ujaran kebencian. Pengakuan itu muncul setelah Facebook India gagal menghilangkan komentar anggota partai yang berkuasa di India yang menuduh Muslim di negara itu sebagai "pengkhianat". (Kiki Sakinah)