REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA-–Perhatian terhadap aspek ketahanan pangan semakin penting apalagi di masa pandemi. Organisasi Pangan Dunia (Food Agriculture Organization/FAO) memprediksi krisis pangan dan kekeringan akan melanda negara-negara di dunia termasuk Indonesia pasca pandemi Covid-19 . Dalam menghadapi hal tersebut, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah bagaimana menyediakan pangan yang mencukupi, baik secara kuantitatif maupun mutu yang bisa menjamin kesehatan seluruh masyarakat.
Penyediaan pangan jangka pendek maupun jangka panjang harus dilakukan. Karena ada ataupun tidak ada krisis pangan, setiap daerah tentu akan memprioritaskan ketersediaan pangan bagi penduduknya. Melalui Kesempatan inilah, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pangan sebab tanpa kecukupan pangan tentu manusia tidak dapat menjaga kelangsungan hidup masyarakatnya.
Sehingga melalu kesempatan ini Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi krisis pangan, antara lain masyarakat didorong menghidupkan kembali lumbung pangan masyarakat. Hal itulah yang mendorong Rumah Zakat untuk ikut berkontribusi dalam memberdayakan masyarkaat melalui program ketahanan pangan, Kamis (10/09). “Saya berharap program ini berjalan dengan baik dan memberikan kemanfaatan untuk masyarakat sekitar,” ucap Raden Kertawali relawan Rumah Zakat saat meninjau pembangunan lumbung pangan Desa Anyar.