REPUBLIKA.CO.ID, -- Meski di Myanmar dia dipuja sebagai pahlawan demokrasi, ternyata sosok Aung San Suu Ski tetap dikucilkan dunia internasional. Penasihat Negara Myanmar yang dahulu sempat dipuja dunia dan mendapat hadiah nobel, namun penghargaan Sakharov dari parlemen Eropa yang pernah diterimanya kini ditangguhkan.
Suu Ski memang dianugerahi hadiah pada tahun 1990. Namun, dia hanya dapat mengambilnya secara langsung pada tahun 2013, setelah dibebaskan dari tahanan rumah selama 15 tahun pada tahun 2010.
Juru bicara Parlemen Eropa, Jaume Duch, tweeted bahwa "keputusan sanksi ini dilakukan karena Suu Ki kurang melakukan tindakan dan sikap penerimaannya atas kejahatan yang sedang berlangsung terhadap komunitas Muslim Rohingya di Myanmar."
Suu Ski menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991.