REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mendukung pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan sebelum perang Timur Tengah 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Kamis (10/9), ia mengatakan pada pertemuan Liga Arab pada Rabu (9/9) bahwa, pihaknya mendukung semua upaya untuk mencapai solusi komprehensif untuk konflik Palestina-lsrael.
Namun pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Saudi pada pernyataan yang dibuat oleh menteri luar negeri termasuk tidak menyebutkan secara langsung kesepakatan normalisasi antara lsrael dan Uni Emirat Arab.
Selama perang 1967, Israel merebut wilayah Palestina termasuk Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang masih diduduki. Diumumkan pada 13 Agustus lalu, perjanjian UEA-Israel adalah akomodasi serupa pertama antara negara Arab dan Israel dalam lebih dari 20 tahun.