Faridudin Attar adalah seorang penyair sufi yang cukup terkenal. Nama lengkapnya adalah Fariduddin Abu Hamid Muhammad bin Ibrahim. Fariduddin Attar merupakan nama julukan yang diberikan kepadanya saat masih muda. Julukan lain yang diterimanya adalah 'Attar' (Si Penyebar Wangi). Attar lahir pada tahun 1120 Masehi di kota Nishapur. Attar wafat pada tahun 1230 Masehi.
- Keterangan foto: Monumen Attar di Nishapur.
Ketika Attar mulai memasuki masa tuanya, hidupnya berubah karena dialog singkat dengan seorang fakir miskin di tokonya. Attar mulai melakukan pengembaraan ke berbagai negeri untuk belajar ilmu tasawuf.
Attar mengembara selama 39 tahun. Attar mulai belajar ilmu tasawuf dari Syekh Buknaddin. Guru tasawufnya yang lain adalah Abu Sa’id bin Abil Khair. Attar juga belajar dari berbagai sufi lain yang bermukim di suatu daerah yang dilaluinya. Attar tidak belajar hanya dengan mendengar, ia juga mencatat segala pemikiran para sufi itu.
Attar mengembara ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Setelah mengakhiri pengembaraan, Attar kembali ke Nishapur. Attar tinggal di Nishapur hingga akhir hayatnya.
Attar dimakamkan di sebuah komplek pemakaman di Nishapur. Makamnya berada di taman yang ada di area tengah komplek pemakaman. Makamnya memiliki kubah yang berwarna biru langit. Kubah ini dihiasi oleh kaligrafi dan mozaik bergaya khas Persia.
Dan, setelah melakukan pengembaraan yang panjang, Attar kembali ke Nishapur untuk memberi pengajaran kepada orang-orang di kota itu. Pengajarannya disampaikan dalam bentuk cerita yang ditulis dalam buku-buku yang dibuatnya. Beberapa karyanya yang terkenal adalah "Tadzkiratul Awliya, Ilah Nameh, Asrar Nameh, Musibat Nameh, dan Mantiqut Thair."