REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan air bersih terasa begitu berharga kala kemarau menyapa kehidupan masyarakat. Seperti yang dialami oleh Ibu Aminah bersama seluruh warga Desa Sukamulih dan sebagian Desa Jayaraharja Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat.
"Alhamdulillah, sekarang ada sumur bor dari BMH di Masjid Baitul Hidayah di desa kami. Jadi, walau kemarau kami tetap bisa dapat air bersih. Ya, walaupun tetap harus angkat-angkat yang mau dicuci ke sini. Lebih baiklah daripada harus susah air," ungkap wanita paruh baya itu, Kamis (3/9).
Istri dari Bapak Usman itu mengisahkan bahwa kemarau menjadikan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Namun berkat adanya sumur bor BMH, warga tetap tenang sekalipun dalam setiap hari harus antre untuk berbagi air.
"Kalau mau ambil air, ya harus antre. ,Ibu-ibu biasa sebelum Shubuh sudah ramai di sini. Saya ambil cuci siang, biar agak lengang, tapi, ya, begitu, panas, Alhamdulillah," ucapnya sembari tersenyum.
Direktur Program dan Pemberdayaan BMH Pusat, Zainal Abidin menjelaskan bahwa sumur bor yang dibangun di area Masjid Baitul Hidayah mampu mensuplai air untuk 300 KK di Desa Sukamulih dan Desa Jayaraharja.
"Alhamdulillah, sumur bor dengan kedalaman 60 meter ini terus mengalirkan manfaat dan setiap harinya bisa memenuhi kebutuhan warga sebanyak 300 KK. Belum lagi untuk kebutuhan lain, seperti mencuci dan mandi yang sebagian anak-anak memilih ke sumur di banding mandi di rumah," jelasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ketua RT setempat, Bapak Umang pun menyampaikan program sumur bor BMH benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warganya.
"Terima kasih kepada BMH. Jujur sejak ada sumur bor, kemarau sudah tidak merisaukan, karena warga dapat air bersih di masjid. Sekalipun harus antre itu lebih baik daripada tidak dapat air bersih. Jadi, saya atas nama warga berterima kasih sekali kepada BMH. Sebab, sumur bor ini juga memudahkan jamaah masjid tetap rajin ibadah dan pengajian di masjid," pungkasnya.