REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kampanye Joe Biden secara terbuka mengutuk para aktivis anti-Israel yang secara pribadi menjadi kaki tangan Israel. Tim kampanye Biden melakukan kampanye mengutuk aktivis Palestina-Amerika Linda Sarsour dan menyebutnya anti-Semit.
Namun ternyata hal itu memicu kemarahan besar dari kalangan Muslim dan Arab. Direktur Koalisi Nasional untuk Kampanye Bide, Ashley Allison, dalam rekaman audio yang bocor, mengatakan bahwa dia memahami rasa sakit yang disebabkan pernyataan pedas Biden pada pekan lalu yang menurut Sarsour tidak sopan dan menyakitkan.
"Saya menyesal hal itu terjadi. Dan saya berharap bahwa kepercayaan apa pun yang rusak, percakapan ini menjadi satu langkah kecil untuk membantu membangun kembali kepercayaan, tetapi itu bukan terakhir kalinya kita melakukan percakapan ini," kata Allison, menurut laporan itu, dilansir di New York Post, Selasa (25/8).
Permintaan maaf kampanye itu muncul setelah kubu Biden mencoba menyangkal hubungannya dengan Sarsour. "Joe Biden telah menjadi pendukung kuat Israel dan penentang keras anti-Semitisme sepanjang hidupnya, dan dia jelas mengutuk pandangannya dan menentang BDS (sanksi), seperti halnya platform Demokrat," kata juru bicara Biden, Andrew Bates.
Sarsour sendiri selama ini telah vokal dalam dukungannya untuk gerakan boikot, divestasi, sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina yang menyerukan diakhirinya dukungan komunitas internasional untuk Israel. Namun, kampanye Biden tidak konsisten terhadap anti-Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang menanggapi rekaman audio panggilan telepon yang bocor, penasihat senior Biden, Symone Sanders, mengonfirmasi adanya percakapan tersebut tetapi mengatakan kampanye Biden masih menolak pandangan Sarsour.
"Kami bertemu untuk menegaskan komitmen tak tergoyahkan Wakil Presiden Biden untuk bekerja dengan Arab, Palestina, dan Muslim Amerika dan untuk melawan prasangka anti-Muslim, dan untuk menjelaskan bahwa kami menyesali segala kerugian yang terjadi pada komunitas ini. Kami terus menolak pandangan yang diungkapkan Linda Sarsour," tambah Sanders.
Sarsour dan kalangan Muslim terkemuka lainnya geram ketika mereka dilecehkan di Konvensi Nasional Demokrat sebelum kampanye Biden benar-benar mengingkari hari-harinya kemudian. Aktivis itu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada Senin kemarin.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Sarsour mengatakan pernyataan Biden itu tidak menguntungkan dan tidak sopan. "Partai Demokrat membutuhkan saya dan komunitas tempat saya berasal lebih dari yang kami butuhkan," katanya.
Sumber:
https://nypost.com/2020/08/24/biden-camp-apologizes-to-muslim-dems-after-condemning-sarsour/