Sabtu 22 Aug 2020 23:38 WIB

Kunci Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam adalah Kolaborasi

Kolaborasi antarperguruan tinggi kunci kembangkan pendidikan tinggi Islam.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, M Ali Ramdhani, menyatakan kunci pengembangan pendidikan tinggi Islam adalah kolaborasi.
Foto: Dok Istimewa
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, M Ali Ramdhani, menyatakan kunci pengembangan pendidikan tinggi Islam adalah kolaborasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Salah satu kunci keberhasilan pengembangan pendidikan tinggi Islam adalah saling berkolaborasi antarperguruan tinggi.

“Saat ini bukan eranya saling berkompetisi tetapi era saling berkolaborasi antarperguruan tinggi”, kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, M Ali Ramdhani, pada pertemuan dengan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Jakarta, Sabtu (22/8).   

Dia mengatakan, hingga saat ini pendidikan tinggi Indonesia masih mengalami banyak tantangan. Mulai dari kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan sarana prasarana pendidikan dan daya saing ditingkat global.  

Eks Direktur Pascasarjana UIN Bandung itu menambahkan, tidak ada superman dalam sebuah misi bersama, yang ada ialah superteam. 

Dhani menjelaskan, untuk maju secara akseleratif dan berkesibambungan, maka  harus dilakukan secara bersama. Ada pepatah mengatakan bahwa  jika ingin berjalan cepat, maka jalanlah sendiri, tetapi jika ingin berjalan jauh, maka jalanlah bersama-sama.

“Kolaborasi ini dapat dilakukan di banyak hal, misalnya pengembangan di bidang akademik berupa kerjasama antar civitas dalam penulisan  jurnal ilmiah maupun sabbatical leave atau professor exchange, dan tentu Kerjasama di bidang lainnya ” ujar Dirjen kelahiran Garut ini.  

Dalam pertemuan yang dihadiri para Rektor dan Ketua PTKIN seluruh Indonesia itu juga dibahas beberapa hal strategis yang sedang dihadapi perguruan tinggi. Di antaranya, finalisasi berbagai PMA maupun KMA turunan dari PP 46 Tahun 2019, akreditasi perguruan tinggi keagamaan Islam, transformasi kelembagaan PTKIN, dosen tetap bukan PNS, dan pengembangan jurnal ilmiah di PTKIN.    

“Kami optimis dapat merampungkan dan menyelesaikan berbagai persoalan yang kita hadapi dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat antar perguruan tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, dan para stakeholder kita,” ujar dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement