REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi menyatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) hendaknya melakukan pelurusan atas berbagai hal yang bersifat ekstrem dalam beragama. Hal ini disampaikan menyusul Milad MUI ke-45 pada Jumat, 7 Agustus lalu.
"Tantangan saat sekarang adalah masih banyaknya umat yang berlaku dan meneriakkan sikap ekstrem dalam beragama. Hendaknya MUI serta semua anggota dan jajarannya lebih terpanggil meluruskannya," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (10/8).
Fachrul berharap MUI sebagaimana tujuan pembentukannya pada 17 Rajab 1395 H yang lalu tidak pernah lelah menyebarkan dan mengamalkan ajaran Islam. MUI diminta turut serta mewujudkan masyarakat yang aman, damai, adil dan makmur rohaniah dan jasmaniah.
"Juga diridhai Allah SWT dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila," kata dia.
Menag Fachrul juga berharap, di tengah masih berlangsungnya wabah Covid, MUI terus bersama-sama pemerintah dengan memberikan imbauan menegakkan protokol kesehatan dengan pendekatan dan fatwa-fatwa agama. MUI memperingati milad ke-45 pada Jumat, 7 Agustus secara daring.
MUI mengakui tantangan ke depan tidaklah ringan di era revolusi industri 4.0 dan era disrupsi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat dan dinamis mengubah rupa kehidupan secara radikal.
Pendakwah Ustadz Abdul Somad (UAS) menyampaikan kalimat tasyakur dalam acara Milad MUI ke-45 yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (7/8) malam. Dia menekankan kepada umat Islam untuk selalu menjaga dan mencintai MUI.