REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, mengatakan, saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi dua bahaya (dharar). "Yaitu, Covid-19 dan darar ekonomi," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya di acara Milad MUI ke-45 yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (7/8) malam.
Ia mengatakan pemerintah telah mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bersama-sama menghadapi tantangan Covid-19. Dia pun bersyukur selama ini MUI sudah banyak mengeluarkan fatwa untuk membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19.
Namun, Kiai Ma'ruf menyadari Covid-19 sampai saat ini belum hilang, bahkan trennya semakin meningkat. Setelah tiga bulan munculnya Covid-19, kata dia, kemuian ada bahaya lain yang juga mengancam masyarakat Indonesia, yaitu bahaya keterpurukan ekonomi.
Selain tetap membantu menghadapi tantangan Covid-19, Kiai Ma'ruf berharap, MUI bisa membantu pemerintah untuk menghilangkan bahaya ekonomi. Karena, menurut dia, dalam persepektif agama menghilangkan bahaya tersebut hukumnya minimal fardhu kifayah.
Namun, kata dia, jika melihat kondisi sekarang ini, hukum menghilangkan bahaya itu bisa menjadi fardhu ain. "Menghilangkan bahaya ini bukan lagi fardhu kifayah, tapi fardhu ain," ucap Ketua Umum MUI Pusat tersebut.
Pada usia MUI yang ke-45 tahun ini, Kiai Ma'ruf bersyukur pengurus MUI dari berbagai macam ormas Islam masih tetap kompak. Dia berharap MUI kedepannya tetap kokoh dan tidak ada perselisihan di antara para pengurus MUI.
"Kita beryukur karena MUI yang sudah berumur 45 tahun masih sehat, masih bugar, masih kompak, dan masih kokoh. Ini sesuatu yang tidak mudah," katanya.
Selain itu, Kiai Ma'ruf juga bersyukur selama ini MUI telah memperoleh kepercayaan yang begitu besar dari berbagai pihak, tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Karena MUI dipercaya, menurut dia, standar halal MUI sekarang sudah dijadikan standar hampir di seluruh negeri di dunia.
"Karena itu, hal ini harus kita jaga. Jangan sampai MUI kehilangan kepercayaan. Jangan sampai MUI mengalami trust deficit, defisit dari kepercayaan," jelas Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf menambahkan, tugas MUI kedepannya akan sangat berat. Karena, menurut dia, MUI harus menjaga keutuhan bangsa, melakukan upaya perbaikan, melayani umat, dan menjaga kepercayaan umat terhadap MUI.
"Karena itu yang harus kita kuatkan adalah melakukan penguatan Majelis Ulama ini," katanya.