REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) di Masjid Hagia Sophia dilaporkan meninggal secara mendadak akibat serangan jantung di masjid tersebut. Dalam sebuah unggahan di Twitter, Gubernur Istanbul menginformasikan sang muadzin Osman Aslan, meninggal pada Ahad (2/8) waktu setempat.
"Kami mendoakan agar rahmat dari Tuhan kepada keluarga dan kerabat Masjid Uhud, Muadzin-Kayyum, yang meninggal selama layanan dakwah sukarela di Hagia Sophia, karena serangan jantung," kata gubernur, dilansir di Public Radio of Armenia, Kamis (6/8).
Kematian sang muadzin terjadi beberapa hari setelah fungsi bangunan Hagia Sophia diubah menjadi masjid dari sebelumnya museum. Aslan bertugas sebagai sukarelawan di Hagia Sophia sejak hari pertama bangunan bersejarah itu beroperasi sebagai masjid. Ia juga kerap menginformasikan umat Islam tentang langkah-langkah pencegahan virus corona di dalam Hagia Sophia tersebut.
Pelaksanaan sholat mulai digelar kembali di Hagia Sophia pada 24 Juli lalu. Sebelumnya, ikon Istanbul ini berfungsi sebagai museum selama 86 tahun.
Pengubahan status Hagia Sophia menjadi masjid terjadi setelah adanya dekrit 10 Juli yang ditandatangani oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Hagia Sophia dibangun pada tahun 537 di bawah Kaisar Bizantium Justinian I sebagai katedral dari Patriarkat Ekumenis di Konstantinopel. Setelah Kekaisaran Ottoman merebut Konstantinopel pada 1453, basilika tersebut diubah menjadi masjid.
Di bawah Dinasti Utsmani, arsitek menambahkan menara dan penopang untuk melestarikan bangunan. Namun, mosaik yang menunjukkan citra Kristen dilabur dan ditutup.
Pada 1934, di bawah pemerintahan sekuler Turki, masjid tersebut diubah menjadi museum. Beberapa mosaik ditemukan, termasuk penggambaran Kristus, Perawan Maria, Yohanes Pembaptis, Justinian I, dan Zoe Porhyrogenita. Hagia Sophia kemudian dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia di bawah UNESCO, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB, pada 1985.