Rabu 29 Jul 2020 16:38 WIB

Cara Muslim Dunia Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi

Umat Muslim merayakan Idul Adha di tengah pembatasan akibat Covid-19.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Cara Muslim Dunia Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi. Pekerja bersiap mengantarkan kambing ke salah satu rumah pembeli di sentra penjualan hewan kurban kawasan Middle East Ring Road (MERR), Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/7/2020). Para pedagang di daerah tersebut menggratiskan biaya pengiriman untuk pembelian hewan kurban jenis kambing ke berbagai wilayah di Surabaya sebagai pelayanan untuk mendongkrak penjualan di tengah pandemi COVID-19.
Foto:

Menurut kementerian kesehatan Gaza, pada Senin lalu hanya ada lima orang yang terinfeksi virus corona, yang semuanya berada dalam karantina di rumah sakit. Sementara itu, sebanyak 70 orang sejauh ini telah sembuh dari Covid-19 sejak wabah melanda daerah itu.

"Sejauh ini kami memiliki nol kasus virus corona di Gaza (di luar rumah sakit). Itu mengapa ini tidak akan mempengaruhi cara kami merayakan, Ied akan sama saja," ungkap seorang guru bahasa Arab dari Kota Gaza, Karama Fadel (31), kepada Aljazirah, Rabu (29/7).

Dia menambahkan, saudara-saudaranya yang tinggal di Turki, Belgia dan Maroko tidak akan dapat merayakan Id seperti biasa karena adanya langkah pencegahan Covid-19. "Di sini di Gaza kita bisa merayakan, tetapi sayangnya keluarga kita di luar Gaza tidak bisa merayakan seperti kita dan tidak bisa bersama kita," kata Fadel.

Bagian utama dari Idul Adha adalah qurban (atau Udhiya), yang berarti penyembelihan hewan ternak seperti kambing, domba, sapi, atau unta. Ibadah qurban ini diperintahkan dalam rangka merefleksikan kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, karena ketaatannya kepada perintah Allah.

Daging sembelihan itu kemudian disumbangkan atau dibagikan kepada orang-orang miskin, serta tetangga dan keluarga. Setiap Muslim yang memiliki kemampuan finansial diwajibkan berqurban.

photo
Domba dijual di pasar di depan festival Muslim Idul Adha di Peshawar, Pakistan, 22 Juli 2020. - (EPA-EFE/BILAWAL ARBAB)

Dalam pelaksanaannya, banyak yang menyumbangkan uang untuk masjid atau organisasi lokal, yang kemudian dana tersebut dibelikan ternak. Daging sembelihan tersebut kemudian dibagikan kepada jutaan orang yang membutuhkan.

Semua ternak yang akan diqurbankan itu harus ditangani secara higienis dan etis. Dewan Muslim Inggris (MCB) misalnya menyarankan untuk melakukan pembagian daging qurban secara lokal dengan tanpa kontak.

Di Indonesia, yang memiliki kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara, juga telah mengeluarkan pemberitahuan tentang sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban. Sholat Id berjamaah dan penyembelihan hewan qurban dibolehkan di daerah yang berisiko rendah penularan Covid-19.

Negara-negara lain juga mengambil tindakan pencegahan khusus. Di Hyderabad, India, seorang mufti mengeluarkan fatwa umat Islam dapat menyumbangkan jumlah uang yang sama kepada orang miskin daripada mengorbankan seekor hewan, jika mereka tidak dapat melakukannya karena pandemi.

Fatwa itu muncul karena beberapa ketakutan akan virus corona menyebar jika orang mengunjungi pasar untuk membeli ternak atau jika orang mengunjungi warga lainnya ketika membagikan daging qurban. Pemerintah Pakistan telah melarang didirikannya pasar daging seadanya di kota-kota dan melarang penyembelihan hewan di ruang terbuka.

"Saya mengimbau warga menghindari mengunjungi pasar ternak, dan memilih pemesanan hewan qurban secara daring tahun ini," kata pejabat kesehatan Pakistan, Zafar Mirza, pada Ahad lalu.

Menteri perencanaan Pakistan yang juga kepala satuan tugas virus corona, Asad Umar, mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter beberapa hari lalu, lebih dari 500 pasar ternak ilegal telah ditutup di seluruh Pakistan. Pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan daftar pedoman, termasuk mencalonkan satu rumah tangga di suatu daerah untuk melakukan qurban, yang anggotanya mematuhi jarak fisik selama proses berlangsung.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement