REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyatakan para guru dan murid madrasah dapat difasilitasi kuota internet, dalam upaya mendukung keberlangsungan proses belajar mengajar secara daring di tengah Covid-19.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Iqbal, Jumat (24/7), mengatakan pemerintah memfasilitasi apapun yang menjadi kebutuhan dalam proses belajar mengajar madrasah di tengah pandemi Covid-19, termasuk memberikan bantuan kuota internet.
"Jadi harapannya tidak ada yang terkendala dengan situasi seperti ini. Termasuk (kebutuhan) yang lain juga difasilitasi oleh pemerintah," kata Iqbal, di Banda Aceh.
Dia menjelaskan, segala hal yang dapat mempercepat pemenuhan pendidikan bagi siswa di tengah pandemi Covid-19 tidak boleh terkendala, semuanya harus terpenuhi dengan baik.
"Jadi apapun, termasuk memberikan kuota kepada guru-guru untuk mengirimkan bahan ajaran, dan juga bagi wali siswa," ujarnya.
Menurut Iqbal, pemberian kuota internet itu dapat digunakan melalui anggaran yang telah tersedia, bahkan juga dapat bersumber dari anggaran yang direvisi dari kegiatan lain.
Bahkan pada 2020, kata Iqbal, Kanwil Kemenag Aceh lebih memfokuskan penggunaan anggaran untuk mempercepat penanganan Covid-19.
"Sekarang pada 2020 ini, masa darurat ini, itu anggarannya hampir 80 persen di arahkan untuk penanganan Covid-19," katanya.
Seperti diketahui sejumlah madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA) di Tanah Rencong masih menjalankan proses belajar mengajar dari rumah, kecuali di daerah zona hijau yang telah dibolehkan belajar tatap muka.