Selasa 21 Jul 2020 02:40 WIB

Tak Disiplin, Polisi Investigasi Masjid Blackburn Inggris

Masjid Blackburn Inggris diinvestigasi karena tak disiplin protokol kesehatan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid Blackburn Inggris diinvestigasi karena tak disiplin protokol kesehatan. Ilustrasi bendera Inggris.
Foto: Andi Rain/EPA-EFE
Masjid Blackburn Inggris diinvestigasi karena tak disiplin protokol kesehatan. Ilustrasi bendera Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—Pengurus Masjid Jamia Ghosia di Kota Blackburn, Inggris mengakui adanya penyelidikan polisi usai sekitar 250 orang menghadiri sholat jenazah hingga pemakaman di sana. Pengurus Masjid mengakui kesalahannya.

Dilansir dari BBC pada Senin (20/7), pengurus Masjid menyatakan protokol kesehatan seperti standar kebersihan dan jaga jarak sudah diterapkan. Pengurus Masjid tak mengetahui ada batasan jumlah jamaah jika protokol kesehatan sudah dipenuhi.

Baca Juga

Sejak 4 Juli, pemerintah Inggris memang membatasi hanya 30 orang yang boleh menghadiri kegiatan pemakaman. Sehingga jumlah jamaah sholat jenazah dan pemakaman pada 13 Juli di Masjid Jamia Ghosia melanggar aturan.

"Masjid sedang diinvestigasi polisi dan petugas medis karena kelebihan jumlah orang dalam kegiatan pemakaman (sholat jenazah) maksimal 30 orang," tulis keterangan resmi pengurus Masjid.

Dikabarkan mayoritas kasus Covid-19 baru di Blackburn terjadi di komunitas Asia. Sekitar 148 ribu penduduk disana diminta mematuhi protokol kesehatan.

Imam Masjid Jamia Ghosia disebut dites positif covid-19 dan tengah dalam tahap pemulihan "Ada kemungkinan jamaah lain terinfeksi Covid-19 saat sholat jenazah." 

Pengurus Masjid menyarankan jamaah yang mengikuti sholat jenazah itu untuk menjalani isolasi diri selana tujuh hari atau melakukan tes covid-19. Pengurus Masjid berjanji mematuhi jumlah maksimal jamaah 30 orang pada kegiatan berikutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement