REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kelompok Muslim Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengampanyekan antirasialisme sesuai ajaran nabi Muhammad di AS. Hal itu dilakukan untuk merespons kematian George Floyd yang dinilai akibat tindak rasialisme.
“Kita semua mengakui negara ini dibangun di atas punggung para budak. Tetapi kenyataannya rasialisme di negara ini masih lazim hingga hari ini,” kata aktivis Aminah Ahmed seperti dikutip About Islam, Kamis (16/7).
Dalam kampanyenya, mereka menentang ketidaksetaraan rasial serta kebrutalan polisi. Kampanye dilakukan dalam berbagai khutbah, ceramah hingga pernyataan bersama. Alhasil, dari kabar terbaru, beberapa kelompok Muslim Amerika juga telah ikut berkolaborasi untuk melawan rasialisme dan kebrutalan tersebut.
Kampanye mereka di Chicago, bahkan menggunakan papan reklame yang bertuliskan "Islam melarang Rasialisme". "Papan reklame ini melambangkan perlunya menjaga kesadaran di komunitas kami tentang adanya rasialisme sistemik," kata direktur eksekutif Dewan Organisasi Islam Chicago, Gregory Abdullah Mitchell.
Papan reklame yang cukup besar itu, mengutip perkataan Nabi Muhammad SAW. "Seorang kulit putih tidak memiliki keunggulan di atas kulit hitam atau kulit hitam memiliki keunggulan di atas putih kecuali oleh kesalehan dan tindakan yang baik."
Lebih jauh, baliho serupa muncul di Atlanta dan Kanada. Bahkan, organisasi-organisasi Muslim juga mengirimkan 50 ribu kartu pos serupa yang mengecam rasialisme ke rumah-rumah di seluruh AS.
“Kami sebagai orang Amerika, kami sebagai orang yang peduli solidaritas dengan orang kulit berwarna. Orang-orang dari semua ras dan orang-orang dari semua latar belakang,” kata Sabeel Ahmed dengan Gain Peace.
Kampanye yang dilakukan oleh GainPeace itu nyatanya bukan yang pertama. Pasalnya, pada Februari lalu, kelompok itu juga mengkampanyekan masyarakat tentang persepsi jilbab dan kesalahpahaman yang dipicu oleh politik. Dua tahun sebelumnya, kampanye GainPeace juga menyuarakan nilai Islami tentang perilaku sejati Nabi Muhammad (SAW), yang berjudul ‘Manusia Sejati’.