REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Pesantren Qolbun Salim yang berlokasi di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, saat ini menawarkan dua program wakaf sekaligus.
"Saat ini kami menawarkan gerakan wakaf Alquran dan wakaf pembangunan pesantren Qolbun Salim. Pewakif mendapatkan dua pahala wakaf sekaligus, dengan wakaf sebesar Rp 100 ribu/Quran,” kata Pendiri dan Pengasuh Pesantren Qolbun Salim, Ustadz Saefullah MA dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/7).
“Sebagai lembaga pendidikan perintis kader-kader pemimpin umat, Pesantren Qolbun Salim mengusung gerakan wakaf al Alquran sekaligus wakaf pembangunan pesantren Qolbun Salim sebagai upaya untuk membumikan alquran sekaligus menyiapkan generasi Qurani yang memiliki hati bersih, ikhlas dan istiqomah terhadap ajaran Islam dan mampu mengamalkan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Gerakan ini menargetkan agar setiap orang memiliki satu Alquran sebagai langkah awal berinteraksi untuk membangun generasi Qurani yang mampu menjiwai Alquran dengan benar serta dapat mewujudkannya dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara."
Selain itu, Ustadz Saefullah menambahkan, pihaknya juga menawarkan berbagai program zakat, infak dan sedekah kepada kaum Muslimin. Di antaranya adalah program zakat mal untuk pembangunan pesantren; program infak dari seluruh jamaah pengajian rutin yang dia asuh di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Depok; dan program sedekah melalui pembelian buku karya ilmiah populer yang berjudul “Atasi Masalahmu dengan 7 S”.
“Di samping itu, program sedekah pembelian kalender 2020; program sedekah spontanitas jamaah ketika saya mengisi pengajian di berbagai tempat, program sedekah untuk santri yatim, program sedekah untuk guru ngaji, dan program wakaf produktif (dalam tahap perencanaan),” paparnya.
Saefullah mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang membangun lantai 1 untuk untuk TKA/TPA, lantai 2 untuk mushala/aula/ruang utama, dan proses berkala lantai 3 untuk asrama putera. Bangunan itu akan melengkapi bangunan yang sudah ada sebelumnya, yakni bangunan untuk asrama putera 4 kamar, 4 kamar mandi, 1 dapur, 1 kantor sekaligus ruang tamu, dan bangunan lama untuk anak-anak TKA/TPA.
Saefullah menyebutkan, Pesantren Qolbun Salim dirintis sejak tahun 2002 di tempat yang sama. Awalnya berupa pengajian anak-anak di sekitar kampung Parung Kulon dari ba’da Magrib sampai isya mengaji Iqra, Alquran, dan kajian Islam dasar lainnya. Lalu, sejak tahun 2016 dibangunlah pembangunan sederhana untuk TKA/TPA yaitu bangunan di depan rumah Ustadz Saefullah.
“Sekarang ini, jenjang pendidikan yang ada di Pesantren Qolbun Salim adalah TKA/TPA (Taman Kanak-kanak Alquran dan Taman Pendidikan Alquran), serta pengajian ba’da Ashar dan ba’da Maghrib,” tuturnya.
Saefullah menargetkan pembangunan fisik Pesantren Qolbun Salim yang saat ini tengah dikerjakan, bisa rampung awal 2021. “Hal itu juga terkait rencana kami, tahun ajaran baru 2021 Pesantren Qolbin Salim akan menerima santri mukim untuk tingkat SMP/Tsanawiyah putera dan santri mukim takhasus,” paparnya.
Ia menambahkan, sedangkan untuk asrama puteri sedang dalam tahap perencanaan pembebasan lahan melalui program wakaf produktif.
Terkait makna Qolbun Salim, Saefullah menjelaskan secara bahasa, qolbun salim berasal dari dua kata bahasa Arab, yaitu qolbun yang berarti 'hati' dan salim yang berarti 'bersih, suci, dan lurus'. Jika kedua kata ini digabungkan, maka akan membentuk arti 'hati yang lurus, bersih, suci, dan ikhlas dalam segala gerak, pikiran, perasaan, perbuatan dan lain sebagainya
“Pesantren Qolbun Salim merupakan lembaga pendidikan perintis kader-kader pemimpin umat yang memiliki qolbun salim (hati bersih), menjadi mejelis ilmu sekaligus majelis zikir dan menjadi sumber pengetahuan Islam dan ilmu pengetahuan umum, dengan tetap berjiwa Pesantren Qolbun Salim,” papar Saefullah.