REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Agus Salim, menyampaikan saat ini sudah banyak majelis taklim yang kembali menggelar kegiatan pengajian. Hal ini seiring dengan banyaknya masjid yang kembali dibuka untuk kegiatan ibadah setelah ditutup selama beberapa bulan karena kebijakan pembatasan sosial.
"Seiring dengan banyak masjid yang dibuka, mushola dibuka, itu majelis taklim juga dibuka. Mereka sudah mulai kembali menggelar kegiatan pengajian di masa transisi era new normal sekarang," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (6/7).
Agus telah menerima laporan dari kantor wilayah Kemenag di berbagai daerah soal banyaknya masjid yang dibuka kembali untuk pelaksanaan sholat berjamaah. Majelis taklim pun juga digelar lagi, terutama yang berada di daerah perkotaan. Di Tangerang misalnya, kata dia, sudah terdengar kumandang sholawat yang dilantunkan jamaah majelis taklim dari masjid maupun mushola.
Majelis taklim yang kembali menggelar kegiatannya, lanjut Agus, sebagian besar berada di daerah zona hijau sehingga memang memungkinkan untuk melaksanakan pengajian. Meski begitu, dia mengingatkan, majelis taklim itu tetap harus memperhatikan protokol Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus.
"Kami meminta mereka untuk tetap menaati protokol Covid-19 meskipun daerahnya sudah zona hijau. Jadi, protokol kesehatan Covid-19 ini harus tetap dilaksanakan oleh majelis-majelis taklim itu, misalnya menggunakan masker, jaga jarak, dan lainnya," tuturnya.
Agus juga mengimbau kepada para jamaah majelis taklim untuk tetap waspada meski saat ini sudah memasuki masa new normal. Sikap yang waspada ini harus dijaga dengan mematuhi protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan pengajian.
Sikap waspada tersebut, terang Agus, tentu tujuannya agar majelis taklim yang digelar tidak menjadi kluster penyebaran Covid-19. "Kami akan terus mengupayakan dan yang jelas kami berharap itu tidak terjadi, karena mereka pun sudah berusaha memperhatikan protokol Covid-19," imbuhnya.