REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Masjid Green Lane di Kota Birmingham, Inggris, akan kembali dibuka pada Sabtu (4/7). Namun, pembukaan secara bertahap itu akan disertai sejumlah aturan ketat guna mencegah penularan virus corona.
Salah satu masjid terbesar di Kota Birmingham itu pada Sabtu besok baru hanya akan membuka area shalat utama untuk pria. Oleh karenanya, jumlah jamaah akan sangat terbatas.
"Kami biasanya memiliki sekitar 350 orang yang menghadiri shalat saat siang hari. Untuk tahap pertama ini, jumlahnya akan dikurangi menjadi hanya 70 hingga 80 jamaah,“ kata Kamran Husain, pengurus masjid Green Lane kepada Birmingham Live, Jumat (3/7).
Jamaah yang datang juga harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dan nantinya akan dikirimkan tanda akses masuk. Mereka yang sudah dizinkan masuk juga diwajibkan menggunakan masker dan membawa sajadah masing-masing.
Jamaah juga diminta berwudu di rumah masing-masing, menjaga jarak fisik, dan meletakan alas kaki di tas masing-masing. Mereka juga tak dibenarkan untuk berjabat tangan ataupun berpelukan.
"Setelah masjid dibuka kembali, akan sangat penting bahwa setiap orang terus mematuhi pedoman pemerintah dan kesehatan dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk membatasi penyebaran virus," kata Husain.
Masjid Green Lane juga melarang jamaah yang dalam kondisi tak sehat untuk datang “Mereka yang berusia lanjut, rentan atau memiliki gejala virus atau penyakit virus lainnya harus tetap di rumah sampai situasinya membaik," ucapnya.
Hussain mengatakan, pembukaan secara bertahap ini akan disertai kerja sama dengan Departemen Kesehatan Masyarakat. Sehingga pembukaan yang telah dinanti sejak Maret bisa berlangsung aman.
Hussain kembali mengingatkan agar jamaah mematuhi semua aturan agar semua upaya selama empat bulan terakhir tidak jadi sia-sia. “Komunitas Muslim telah menunjukkan kesabaran luar biasa selama beberapa bulan terakhir, khususnya ketika Ramadhan dan Idul Fitri, yang telah membantu menjaga tingkat infeksi dan kematian di bawah angka perkiraan semula," ujarnya.