Jumat 03 Jul 2020 12:54 WIB

Mengenal Umar Khayyam dari Nishapur

Umar Khayyam sangat berjasa dalam perkembangan ilmu matematika, terutama aljabar.

Mengenal Umar Khayyam dari Nishapur
Foto:

Ahli Sastra

Selain ilmu eksakta, Umar Khayyam juga merupakan salah satu ahli sastra termasyhur dalam khazanah kesusastraan Islam. Ia dikenal dengan Quatrain (sajak empat baris/empat berpasangan dua-dua) yang indah, Ruba’iyat. Sajak-sajak indahnya menyentuh hati penyair-penyair Timur dan Barat. Sayangnya, penulis dan penyair pada zamannya tidak memberikan penilaian yang jujur.

Enam abad kemudian, seorang penyair ulung dari Barat, Fitzgerald, dengan berani menyanyikan sajak Umar Khayyam. Ia bahkan menerjemahkan bait-baitnya.

Sulit menentukan jumlah puisi dan sajak yang ditulis Umar Khayyam. Jumlah Quatrain atau Ruba’iyatnya lebih dari 1.200. Banyak yang mengaku sebagai pencipta komposisi ini, tetapi tidak seorang pun yakin siapa sebenarnya yang menulisnya. Namun, semua meyakini yang menulis Ruba’iyat adalah Umar Khayyam.

Tidak diragukan lagi, Umar Khayyam adalah penyair mistis, penulis monoteistik, dan penyair yang rasional dan argumentatif. Dia ditentang oleh ulama ortodok dan dimusuhi oleh semua aturan agama yang terlembaga. Baginya, institusi agama tidak berarti apa-apa.

Sufisme tidak penting, dan cinta agama yang berlebihan adalah sesuatu yang dibencinya. Dia adalah penganut agama yang natural dan memakai pendekatan kemanusiaan dan alamiah.

Umar Khayyam menulis sebuah antologi puisi dalam bahasa Persia. Karya ini diterjemahkan ke beberapa bahasa. 

Salah satu hasil terjemahan yang populer yaitu dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam lima edisi pada 1859, 1868, 1872, 1879, dan 1889. Karya ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Jerman, dan Prancis. Beberapa orang menyebut Umar Khayyam adalah William Shakespeare dari Timur.

photo
Aljabar (ilustrasi). - (Blogspot.com)

Warisan Umar Khayyam

Umar Khayyam wafat pada 4 Desember 1131 M dan dimakamkan di Nishapur. Ia banyak meninggalkan karya ilmiah yang sangat berharga, terutama Matematika, Astronomi, dan Syair.

Karya-karyanya banyak diterjemahkan di Asia dan Eropa. Kisah hidupnya telah difilmkan dengan judul Omar Khayyam (1957), digambarkan juga dalam film The Kepper: The Legend of Omar Khayyam.

Ditokohkan dalam novel Samarcande oleh Amin Maalouf. Dan tak hanya itu, namanya juga diabadikan dalam pemberian nama pada sebuah kawah bulan yaitu kawah bulan Omar Khayyam (1970) dan nama untuk Asteroid 2095 Omar Khayyam (1980).

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/04/22/umar-khayyam-tent-maker-dari-nishapur/

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement