Selasa 30 Jun 2020 15:11 WIB

Permintaan Hewan Qurban di Jaksel Mulai Meningkat

Permintaan datang dari pembeli pribadi dan pedagang hewan kurban eceran.

Permintaan Hewan Qurban di Jaksel Mulai Meningkat. Ilustrasi.
Foto: Fakhri Hermansyah
Permintaan Hewan Qurban di Jaksel Mulai Meningkat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan hewan qurban, khususnya kambing, di wilayah Jakarta Selatan mulai meningkat. Terpantau, hampir setiap hari ada calon pembeli yang datang melihat dan menanyakan harga, bahkan memesan.

Menurut Haji Modakhir (56 tahun), salah seorang peternak dan juga penjual kambing qurban di Jalan Kemang Utara IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, permintaan sebagian besar datang dari pembeli pribadi dan pedagang eceran yang menjual hewan untuk kurban. "Yang mau beli sudah banyak, tapi belum saya kasih. Masih tunggu 15 hari lagi baru saya jual," kata Modakhir saat ditemui, Selasa (30/6).

Baca Juga

Menurut Modakhir, saat ini dirinya hanya melayani penjualan kambing untuk keperluan akikah. Sementara itu, penjualan untuk kurban masih ditangguhkan hingga 15 hari mendatang.

Hal ini dilakukan untuk menjaga harga jual kambing apabila masuk musim qurban akan lebih mahal daripada harga kambing untuk akikah. "Kalau harga kambing akikah itu Rp 2,5 juta per ekor, tapi kalau harga qurban sudah Rp 3 juta per ekor," kata pria asal Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, itu.

Selain itu, hal tersebut untuk meminimalkan biaya operasional perawatan kambing selama sebulan menjelang Idul Adha 1441 Hijriyah serta menghindari kambing dari stres. Modakhir telah berjualan kambing di Jalan Kemang Utara IX sejak 1991. Dia merupakan salah satu pedagang kambing untuk akikah dan kurban di kawasan tersebut.

Jenis kambing yang dijualnya khusus jenis etawa asal Ponorogo, Jawa Tengah, yang memiliki ukuran berat dari yang terkecil 30 kilogram hingga 40 kilogram. Mulai 2015, Modakhir tidak sendiri. Mantan anak buahnya membuka usaha penjualan kambing yang lokasinya berjarak 500 meter dari tempat jualannya.

Total ada dua pedagang kambing yang berjualan di Jalan Kemang Utara IX, tak jauh dari Pasar Warung Buncit. Kedua pedagang ini selain menjual kambing untuk langsung dipotong juga menjual kambing untuk dijual kembali.

Agus Herman (40), pedagang kambing lainnya, memastikan penjualan kambing qurban selama pandemi Covid-19 tidak akan berkurang. Pasalnya, hari raya qurban jatuh pada akhir bulan saat karyawan menerima gaji. "Harapannya penjualan masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya karena dari harga dan ketersediaan hewan qurban stabil," kata Agus.

Pada Lebaran Idul Adha tahun lalu pedagang hewan mampu menjual 500 hingga 600 ekor sapi dalam sebulan. Pembeli merupakan warga yang ingin beribadah kurban. Namun, ada juga yang membeli untuk dijual lagi.

Kepala Suku Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Hasudungan mengatakan, akan ada aturan terkait tata cara pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada masa pandemi Covid-19. "Saat ini kami sedang menggodok sejumlah aturannya tata cara pelaksanaan qurban bersama pihak terkait. Dalam waktu dekat akan kami sampaikan," kata Hasudungan. Selain itu, Sudin KPKP mengawasi kesehatan hewan qurban ke sejumlah penjual.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement