REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebanyak 26 perusahaan pembangunan di Turki siap patungan menyediakan dukungan dana untuk restorasi kawasan Ani Ruins sebagai lokasi masjid pertama di Anatolia, Provinsi Karz. Masjid itu dinamai Ebu'l Manuçehr sesuai nama pembuatnya pada tahun 1072.
Rencana restorasi Masjid dikoordinasikan oleh Kementerian Industri dan teknologi bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Proses restorasi akan membuat masjid tak hanya menjadi situs sejarah, melainkan dapat difungsikan beribadah.
Pengerjaan restorasi berada di bawah payung Dirjen Pembangunan. Pemerintah Turki berupaya merestorasi Masjid agar bisa digunakan oleh generasi mendatang. Masjid tersebut juga dianggap punya nilai sejarah tinggi.
Lembaga dan perusahaan yang turut serta dalam proyek restorasi sudah menyepakati protokol kerja dan desain. Jika sesuai jadwal, Masjid Ebu'l Manuçehr akan dibuka untuk beribadah pada 26 Agustus 2021 sekaligus merayakan kemenangan Manzikert yang ke-950.
Gubernur Provinsi Kars Türker Öksüz mengatakan restorasi ini menjadi langkah maju bagi pengembangan pariwisata. "Sebagai simbol kecintaan pada Anatolia, kami ingin merestorasi Masjid ini bekerja sama dengan 26 pengembang disini," kata Öksüz dilansir dari Daily Sabah, Kamis (25/6).
Masjid Ebu'l Manuçehr terletak 42 kilometer dari pusat provinsi Kars. Masjid itu masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 2016. Masjid tersebut terkenal sebagai struktur bangunan tertua Seljuk yang masih bertahan di Anatolia.