REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gerhana matahari parsial terlihat di Aceh, Ahad (21/6). Dalam pemantauan yang dilakukan Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, gerhana matahari parsial mulai terlihat pada pukul 13.18 WIB.
Pemantauan dilakukan di halaman Kanwil Kemenag Aceh secara tertutup serta menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin SE, mengatakan berdasarkan pemantauan, gerhana matahari parsial terjadi selama 2 jam 24 menit dengan besaran piringan bulan yang menutupi matahari sebesar 12 persen.
"Gerhana matahari parsial terlihat di Aceh mulai pukul 13.18.09 WIB, kemudian puncak parsial pada pukul 14.35.21 WIB, dan akhir gerhana parsial terjadi pukul 15.42.21 WIB," kata Saifuddin melalui keterangan tertulisnya kepada Republika.co.id, Senin (22/6).
Dia menjelaskan, gerhana matahari parsial terlihat jelas di Aceh, hanya saja beberapa saat sempat terhalang awan.
Namun, pemantauan berjalan dengan sukses.
"Kita juga sudah mengimbau masyarakat di kabupaten/kota untuk melaksanakan sholat gerhana," katanya.
Dia menjelaskan, ada lima teleskop yang digunakan Kanwil Kemenag Aceh dalam pemantauan gerhana matahari parsial. Adapun teleskop yang digunakan yakni, Vixen VC200L, Vixen ED 100 sf, Williams 80 dan 2 unit Skywatcher E90.
Selain itu, Kanwil Kemenag Aceh juga menyiarkan secara langsung jalannya pemantauan gerhana matahari melalui channel youtube Kemenag Aceh.
"Biasanya setiap kali gerhana kita buka untuk umum dan kita juga melaksanakan sholat gerhana di sini. Namun karena dalam keadaan Covid-19, pemantauan dilakukan secara tertutup, dan kita siarkan secara langsung di channel youtube," katanya.