REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dan Dompet Dhuafa menggelar Rapid Test bagi 3.000 santri Pondok Pesantren Gontor. Humas RS Kartika Pulomas, Ediman mengatakan, program rapid test khusus santri Gontor ini sudah dilakukan sejak Kamis (19/6).
Salah satu wali santri, Sevi Andriani mengaku lega setelah melihat hasil tes sang anak, Rifli, yang terbukti negatif. Wanita asal Tanjung Priok ini sengaja datang ke RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur untuk memenuhi persyaratan Rifli sebelum kembali ke pesantren.
“Tadi baru Rapid Test buat balik ke Gontor, Alhamdulillah hasilnya negatif, gratis juga,” kata Sevi saat ditemui Republika di RS Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (20/6).
Dia mengaku sangat senang dengan pelayanan tes Rapid yang cepat dan nyaman. Untuk mendapatkan tes tanpa biaya, Sevi mengaku hanya perlu menyerahkan surat bukti tidak mampu dari RT dan foto tampak depan rumahnya.
“Seneng Alhamdulillah, tesnya cepet. Tapi sempat deg-deg an juga pas tunggu hasilnya. Tadi cukup bawa surat dari RT/RW sama foto rumah,” jelas Sevi.
Setelah menjalani tes, Sevi juga mengatakan sudah tidak terlalu khawatir lagi merelakan Rifli kembali ke pesantren. Dia juga optimistis pesantren akan menjalan protokol kesehatan dengan baik.
“Saya sih lillahi taala aja yang penting dari ponpes sudah kasih imbauan buat cek kesehatan sebelum balik ke ponpes, jadi sudah tenang karena memang sudah terbukti sehat,” ungkapnya.
“Besok berangkatnya bareng, jam 2 siang. Kumpul di Asrama Haji Jakarta. hanya santri saja, orang tua dilarang antar,” tambah Sevi saat ditanyai jadwal keberangkatan sang anak.
Rilfi, yang saat ini memasuki tahun keduanya di Gontor mengaku tidak khawatir kembali ke pondok. Justru bocah 13 tahun itu mengatakan sudah tidak sabar bertemu dengan teman-temannya kembali.
“Nggak takut, malah nggak sabar mau ketemu teman-teman lagi,” kata Rifli.
Perasaan lega juga dirasakan Sandra (40 tahun) setelah melihat hasil Rapid Test anaknya, Nihlah (14). Dia juga mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit.
“Nggak ribet, gampang. Saya tapi memang ikut tes mandiri saja supaya lebih cepet. Enak kok cuma daftar tunggu sebentar langsung masuk,” ujar Sandra.
Tes rapid khusus santri ini, memang diberikan keringanan biaya, jika biaya normal adalah Rp 280 ribu, maka khusus santri hanya perlu membayar Rp 200 ribu saja. Bagi santri yang tidak mampu juga diberikan tes gratis, dengan melampirkan surat bukti tidak mampu dari RT/RW dan foto rumah tampak depan.
Rumah Sakit Kartika Pulo Mas dan Dompet Dhuafa menggelar rapid test bagi 3.000 santri Pondok Pesantren Gontor. Humas RS Kartika Pulomas, Ediman mengatakan, program Rapid Test khusus santri Gontor ini sudah dilakukan sejak Kamis (19/6).