Rabu 17 Jun 2020 16:01 WIB
Islam

Pemberontakan PKI Madiun: Akar Konflik Islam Versus Komunis

Geger PKI Madiun 1948 akan konflik selanjutnya Islam lawan komunis

Massa PKI ditangkap di Madiun 1948.
Foto:

Maka tak ayal lagi, Pesantren Takeran menjadi ajang pembantaian anggota Masyumi oleh PKI. Jejak ini terlacak pada daftar nama dan identitas alfliasi politik para korban yang tewas dengan cara dimasukan ke dalam sumur yang berada di tengah perkebunan tebu. Nama-nama korban ini kami dapat dari arsip yang tersimpan di Belanda yang dikumpulan DR Suryadi yang kini mengajar di Universitas Leiden.

Menurut Suryadi, sumber arsip dari nama-nama orang Masyumi yang menjadi korban dalam peristiwa Pembrontakan PKI Madiuan pada 1948 itu berasal dari artkel yang dimuat dalam majalah Aliran Islam. Suara Kaum Progresif Berhaluan Radikal No. 52, Tahun Ke VII, September 1953: 30, 31). Ejaan disesuaikan, tapi nama-nama orang, jabatan, dan tempat ditulis sebagaimana aslinya. Angka dalam tanda ‘{ }’ merujuk pada halaman asli majalahnya. (catatan tambagan, Mdn = Madiun; Mgt =Magetan).

No Nama Tempat Keterangan
1 Kjahi Barokah Uteran Mdn dibunuh
2 Kjahi Zuber Sewulan Mdn dinunuh
3 H. Sidik Prambon Mdn dibunuh
4 Kjahi Abdulmalik Sewulan Mdn dibunuh
5 S. Moeljono Madiun dibunuh
6 Soenjoto Madiun dibunuh
7 Soehadi Madiun dibunuh
8 Sofwan Effendi Seloporo Mdn dibunuh
9 Bawani Seloporo Mdn dibunuh
10 Kober Seloporo Mdn dibunuh
11 Poerwosoebeni Tempursari dibunuh
12 Mu’in Madiun dibunuh
13 Kjahi Soelaiman Effendi Modjopurno Mgt dibunuh
14 Kjahi Imam Moersid Takeran Mgt dibunuh
15 Kjahi Imam Faham Takeran Mgt dibunuh
16 Kjahi Noor Takeran Mgt dibunuh
17 Ardaba Takeran Mgt dibunuh
18 Maridjo Takeran Mgt dibunuh
19 Choesen Takeran Mgt dibunuh
20 Roesdi Gebung dibakar
21 Kjahi Dimjati Ngumpak dibunuh
22 P. Tjipto Kwandungan dibunuh
23 Muh Tempurredjo dibunuh
24 Kjahi Koermen Katerban dibunuh
25 Rachmat Ponorogo dibunuh
26 Bazid Ngunut dibunuh
27 Soewandi Ponorogo hilang
28 Kidang Ponorogo hilang
29 Blabur Ponorogo hilang
30 Moechji Ponorogo hilang
31 Koermen Ponorogo hilang
32 Sarengat Ponorogo hilang
33 Ismangil Ponorogo hilang
34 Soemantri Ponorogo hilang
35 Soemiran Ponorogo hilang
36 Soeliman Ponorogo hilang
37 Rigan Ponorogo hilang
38 Dullah Ponorogo hilang
39 Sabar Ponorogo dibunuh
40 Asrori Magetan dibunuh
41 Sjamsuri Magetan dibunuh
42 Imam Pamoedji Magetan dibunuh
43 Maharadjono Magetan dibunuh
44 Oemardanoes Magetan dibunuh
45 Soebari Magetan dibunuh {30}
46 Roda’i Magetan dibunuh
47 Ropi’i Tjiptomartana Magetan dibunuh
48 Gondosoewirjo Magetan dibunuh
49 Badawi Magetan dibunuh
50 Martosoewirjo Magetan dibunuh
51 Imam Sahudi Magetan dibunuh
52 Choesnoen Magetan dibunuh
53 Achjar Magetan dibunuh
54 Gimun Magetan dibunuh
55 Achmad Soedjak Magetan dibunuh

 

                                         *******

Adanya warisan perseturan antara umat Islam dengan komunis yang dimulai pada 1920-an dan kemudian meledak di Peristiwa Pemberontaan PKI di Madiun pada 1948 inilah dicatat oleh sejarawan Australia sebagai sebuah warisan terbangunnya antipati santri-abangan yang pada waktu selanjutnya. Bahkan situasi ini kemudian makin dipertegas dan dipupuk dalam persaingan partai politik selanjutnya.

Warisan peristiwa berdarah pembantain umat Islam di Madiun tersebut menurut Ricklefs mulai semenjak itu berimbas pula ke angkatan darat. Mereka mulai secara penuh memandang PKI sebagai musuh karena dianggapnya menusuk Revolusi dari belakang ketika keadaan tengah genting-gentingnya oleh upaya Belanda untuk kembali masuk ke Indonesia.

“PNI (kemudian,red) berada dalam posisi ambigu dalam persaingan ini. Para pemimpin dan kinstituen abangannya tidak tertarik pada Masyumi, mungkin karena agenda Islamisasi di dalamnya, tetapi mereka juga menjadi sasaran tindakan kekerasan PKI. Tahun-tahun berikutnya, PNI berusaha mengikuti arah angin politik, sebagaimana partai-partai lain, tetapi dengan sedikit banyak mengorbankan ideologi atau tujuan utamanya,’’ demikian tulis MC Riclefs dalam bukunya ‘Mengislamkan Jawa’.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement