REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Irwan Kelana
Banyak imam shalat Shubuh berjamaah di masjid dan mushala yang membaca Surat Adh-Dhuha (QS ke-93 ) pada rakaat pertama dan Surat Al-Insyirah (QS ke-94) pada rakaat kedua.
Kalau kita cermati maknanya, kedua surat itu memang membawa pesan yang sangat mendalam tentang bekal untuk meraih hidup sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Setidaknya ada lima kunci sukses dan bahagia yang Allah ajarkan kepada kita melalui dua surat tersebut.
Pertama, Allah mengajarkan kepada kita agar jangan sekali-kali berlaku sewenang-wenang terhadap anak yatim. “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (QS Adh-Dhuha: 9)
Rasulullah sangat menyayangi dan memuliakan anak-anak yatim. Beliau pun sangat menghargai mereka yang menyayangi anak yatim. “Aku dan pemelihara anak yatim seperti ini di surga.” Dan Rasulullah mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan keduanya.” (HR Bukhari-Muslim) Siapa yang tidak ingin berdekatan dengan Rasulullah di akhirat nanti?
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan, “… janganlah kamu berkata kasar kepada anak yatim. Yaitu, janganlah kamu menghinakan dan menghardiknya, tetapi berbuat baiklah kepadanya dan berlakulah lemah lembut.”
Kedua, kita juga diingatkan agar jangan sekali-kali mengusir orang miskin yang datang kepada kita minta bantuan. “Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.” (QS Ad-Dhuha: 10) Bantulah, meski sekecil apapun. Kalaupun kita tidak bisa membantunya, berkata-katalah yang baik kepadaya.
Ketiga, kita juga diajarkan oleh Allah agar senantiasa bersyukur kepada-Nya dengan cara sering menyebut-nyebut nikmat yang telah kita terima. “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.” (QS Adh-Dhuha: 11)
Saiful Bahri dalam Tadabur Juz ‘Amma mengemukakan, Surat Adh-Dhuha ini menegaskan pesan tentang belajar bersyukur. “Semoga dengan inspirasi Surat Adh-Dhuha kita bisa memanfaatkan waktu kita untuk kebaikan. Selanjutnya kita mampu menjadi hamba yang bersyukur dan bisa menularkan kesyukuran ini kepada orang lain dengan keteladanan dan perkataan yang baik.”
Keempat, kita diajarkan untuk selalu menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaan pada kesempatan pertama. Jangan menunda-nunda pekerjaan sekecil apa pun. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS Al-Insyirah: 7) Dengan demikian, menurut Tadabur Juz ‘Amma, “Sehingga akan maksimal produktivitas seseorang.”
Dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran, Sayyid Quthb menegaskan, “Apabila kamu telah selesai melakukan kesibukanmu dengan manusia dan bumi (kehidupan duniawi), maka hadapkanlah hatimu secara total kepada hal-hal yang harus engkau lakukan dengan serius dan sungguh-sungguh. Yaitu, beribadah, penyucian diri, menadahkan harapan, dan menghadap kepada Ilahi.”
Kelima, apa pun yang kita kerjakan, jangan pernah lupa untuk selalu mengaitkannya dengan Allah. Caranya, dengan bekerja semaksimal mungkin, berdoa semaksimal mungkin pula, dan berserah diri sepenuhya kepada Allah SWT. “Dan hanya kepada Tuhanmu-lah, hendaknya engkau berharap.” (QS Al-Insyirah: 8)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir ditegaskan pesan penting pasangan ayat ke-7 dan ke-8 ini, “Yaitu, bila kamu telah selesai dengan urusan-urusan dunia dan kesibukannya serta telah melepaskan berbagai atributnya, maka siapkanlah langkah kakimu untuk beribadah dan lakukanlah dengan penuh semangat, kosongkanlah pikiran dari keduniaan dan ikhlaskanlah niat serta harapan kepada Tuhanmu.”
Sedangkan Prof Dr Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Wasith mengemukakan pesan Surat Al-Insyirah ayat 7 dan 8 sebagai berikut, “Setelah engkau menyelesaikan amalan-amalan agama dan dunia, menghadaplah kepada Allah SWT, pusatkan keinginanmu pada Allah SWT semata, menunduklah pada-Nya seraya takut pada mereka dan mengharapkan surga, jangan mengharapkan pahala atas amal yang engkau kerjakan selain kepada Allah SWT, karena Allah SWT layak untuk dituju, layak dijadikan tempat untuk menundukkan diri dan bertawakal.”
Semoga kita tidak hanya membaca Surat Ad-Dhuha dan Surat Al-Insyirah saat shalat Shubuh, melainkan juga memetik pesan dan semangat (optimism) yang terkandung di dalamnya, untuk meraih hidup sukses dan bahagia di dunia maupun akhirat.