Senin 15 Jun 2020 05:16 WIB

New Normal di Beijing: Masjid Buka, Pasar Tutup

Masjid di Beijing menerapkan protokol kesehatan.

New Normal di Beijing: Masjid Buka, Pasar Tutup. Sejumlah umat Islam Cina saling bercengkrama di halaman Masjid Niujie di Beijing, China.
Foto:

Selama 56 hari berturut-turut di Beijing tidak didapati kasus baru Covid-19. Aktivitas masyarakat pun perlahan pulih.

Namun Sabtu (13/6) masyarakat Ibu Kota dikejutkan dengan temuan kasus baru di Pasar Induk Xinfadi di Distrik Fengtai. "Pemberitahuan kasus pneumonia baru di kota kami," demikian judul pesan singkat yang diperoleh Antara dari staf Kementerian Luar Negeri China pada Sabtu tengah malam.

Pesan itu berisi empat kasus baru yang ditemukan pertama kali di pasar grosir terbesar di Beijing yang berbatasan dengan Provinsi Hebei tersebut. Lalu bermunculan kasus-kasus lainnya yang terjadi pada awal-awal normal baru di Beijing tersebut.

Hingga Sabtu sudah tercatat 36 kasus baru di klaster Pasar Induk Xinfadi. Bahkan seorang sopir shuttle bus di Bandara Beijing yang dinyatakan positif Covid-19 termasuk dalam klaster ini, demikian pernyataan otoritas kesehatan setempat, Ahad (14/6).

Sopir berusia 56 tahun yang tinggal di Yongning Hutong, Distrik Xicheng, mengunjungi Pasar Xinfadi pada 3 Juni. Dua hari kemudian, dia merasa tidak enak badan. Lalu dia mengunjungi Rumah Sakit Xuanwu, Rumah Sakit Daerah, dan Rumah Sakit Haidian pada Jumat (12/6) dengan diagnosis Covid-19.

Sopir tersebut tidak bekerja dalam beberapa bulan sehingga dia sama sekali tidak kontak dengan para penumpang, demikian laporan Beijing News. Pada Sabtu itu pula Pasar Xinfadi yang berdiri di atas lahan seluas 112 hektare dengan daya tampung 4.000 pedagang itu ditutup total.

photo
Dua petugas berdiri di salah satu jalanan di Beijing, China. Pada Jumat (12/6) muncul kasus baru di Beijing setelah nol kasus selama dua bulan. - (EPA)

Selanjutnya semua orang yang bekerja di pasar grosir sayur, buah, daging, dan ikan segar tersebut dites Covid-19 pada Ahad. Demikian halnya dengan mayarakat sekitar pasar yang berdiri di atas lahan seluas 112 hektare yang menampung sekitar 4.000 pedagang itu.

Dari 517 sampel yang dihimpun petugas dari Pasar Induk Xinfadi, 45 di antaranya positif Covid-19 ditambah satu kasus dari pasar hasil pertanian di Distrik Haidian yang melakukan kontak dekat dengan satu kasus positif di klaster Xinfadi,

Masyarakat harus tetap memiliki kewaspadaan yang tinggi atas terjadinya kasus sporadis ini, namun jangan panik, demikian Prof Cheng Feng dari Pusat Kesehatan Masyarakat Tsinghua University, Beijing, dikutip China Daily. Pasar Xinfadi mengintegrasikan produk peternakan dan pertanian yang tidak saja berasal dari Beijing melainkan juga dari daerah penyangga, seperti Tianjin dan Hebei.

Bahkan Enggartiasto Lukita saat menjabat Menteri Perdagangan secara terang-terangan ingin menerapkan konsep tersebut di Pasar Induk Keramat Jati, Jakarta Timur dan lima pasar induk lainnya yang akan dibangun di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi. "Kalau dibilang mahal, bangunan pasar induk seperti ini ya pasti mahal. Tapi konsepnya ini bisa menyejahterakan para petani dan peternak di daerah. Kalau saja pasar induk seperti Xinfadi ini dibangun di Bekasi, maka akan berfungsi sebagai penyangga ekonomi wilayah utara Jawa Barat," kata Enggar kepada Antara di Pasar Xinfadi pada 19 Juli 2019.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement