Rabu 10 Jun 2020 09:34 WIB

Tokoh Jihad Islam Palestina Dimakamkan di Damaskus

Mantan pemimpin Jihad Islam, Ramadhan Shalah, meninggal karena sakit.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Tokoh Jihad Islam Dimakamkan di Damaskus. Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadan Abdullah Shalah
Foto: Alaraby.co.uk
Tokoh Jihad Islam Dimakamkan di Damaskus. Pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina Ramadan Abdullah Shalah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kelompok Palestina Jihad Islam memakamkan mantan pemimpinnya, Ramadan Shalah, di Damaskus, Suriah pada 7 Juni. Ia dimakamkan sehari setelah meninggal di negara tetangga Lebanon.

Pria berusia 62 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit di Beirut sebelum tubuhnya diangkut melintasi perbatasan ke Suriah. Shalah memimpin Jihad Islam dari 1995 hingga 2018 ketika ia digantikan oleh wakilnya Ziad al-Nakhala.

Baca Juga

Pada saat itu, Shalah diyakini koma setelah menderita penyakit yang tidak diketahui. Lusinan pelayat, termasuk Nakhala, berkumpul di sekitar peti jenazahnya yang terbungkus dalam spanduk kelompok di lingkungan Mazzeh di Damaskus.

Hal itu setelah menerima izin khusus untuk berkumpul meskipun ada ancaman virus corona. Prosesi pemakaman kemudian menuju ke sebuah pemakaman di kamp pengungsi Palestina Yarmouk di tepi ibukota.

Seorang fotografer media asing melihat peti mati diturunkan ke kuburan. Dalam sebuah pernyataan, kelompok Jihad Islam di Gaza mengucapkan selamat tinggal kepada pemimpin besar yang sejarahnya akan selalu dikenang sejak berdirinya gerakan Jihad tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan penghormatan kepada Shalah pada Sabtu malam lalu. Dia mengatakan orang-orang Palestina telah kehilangan tokoh besar nasional. Menteri Luar Negeri Iran Mohamed Javad Zarif mengaku sangat terpukul oleh hilangnya Shalah setelah menghabiskan hidup berjuang untuk tujuan suci Palestina dan Yerusalem.

"Shalah adalah orang yang pragmatis, intelektual, serius dan cerdas, yang mencari persatuan di antara orang-orang dari latar belakang yang berbeda, antara kelompok-kelompok Palestina dan dalam dunia Muslim," kata Zarif memuji, dilansir di Gulf Times, Senin (8/6).

Shalah lahir pada 1958 dan kemudian melakukan perjalanan ke Mesir dan Inggris Raya untuk studi yang lebih tinggi. Dia menetap di Suriah pada 1995 ketika dia menjadi pemimpin kelompok Jihad Islam. Bersama sekutunya di Gaza, Hamas, Jihad Islam telah berperang tiga kali dengan Israel sejak 2008.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement