REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Menteri Pakistan dan Suriah telah melakukan diskusi untuk membahas tindakan kelompok Front Al-Nusra. Kedua negara itu juga melakuan perjanjian untuk bersama melindungi situs-situs umat Muslim dari jangkauan teroris.
Dalam pernyataan resmi Menteri Urusan Agama Pakistan, Noor-ul-Haq Qadri, selama diskusi bersama Menteri Wakaf Suriah, Mohammed Abdul Sattar melalui sambungan telepon, mengatakan bahwa Pakistan memiliki ikatan emosional dengan Suriah, tanah para nabi, para sahabat dan para ulama.
"Kami atas nama seluruh rakyat Pakistan turut berbelasungkawa atas penodaan yang terjadi di Hazrat Umar bin Abdul Aziz, Suriah," ujar Noor-ul-Haq Qadri dalam pernyataannya yang dikutip di IRNA, Sabtu, (6/6).
Pernyataan ini, menambahkan Menteri Suriah sebelumnya yang mengungkapkan aksi penodaan tempat-tempat suci di Idlib yang juga dilakukan organisasi teroris Front Al-Nusra. Dia juga mengatakan, saat ini pemerintah Suriah telah memulai pembangunan sejumlah situs suci yang akan segera dibuka bagi para peziarah.
"Dukungan orang Pakistan dalam hal ini sangat berharga dan tempat suci akan terjaga," ungkap Sattar dalam pernyataan resminya.
Selama beberapa tahun terakhir organisasi teroris seperti Daesh dan Al-Nasra Front telah menghancurkan dan tidak menghormati situs umat Islam di Iran dan Suriah.
Sebelumnya, makam Khalifah Umar bin Abdulaziz dan istrinya, Fatimah binti Abdul Malik dibongkar oleh pihak tak bertanggung jawab, yang hingga kini belum terkuak. Tidak ada yang mengetahui pasti barang penting apa saja yang berhasil dijarah, namun saat ditemukan, makam telah terbongkar dan kosong.