REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Abdullah Gymnastiar mengingatkan agar masyarakat tidak kehilangan iman dan imun. Aa Gym berkata, menjaga iman yakni dengan ketaatan dan menjaga imun dengan tidak terlambat makan, cukup waktu beristirahat, berolahraga dan menjaga hati.
“Jangan sampai kita kehilangan iman dan imun. Kemarin Aa melihat tulisan mas Amri tentang kuatkan iman dab imun, iman dengan ketaatan dan imun dengan menjaga makanan, istirahat, berolahraga dan menjaga hati,” kata Aa Gym dalam Kajian Manajemen Qolbu Pagi dengan menghadirkan Mardigu Wowiek, Senin (1/6).
Yang dimaksud menjaga hati menurut Aa Gym adalah dengan tidak stress. Karena faktanya imun akan cepat turun jika hati tidak terjaga, alias sering stres.
Aa Gym juga mengimbau agar umat tidak ikut-ikutan melakukan perbuatan yang tidak benar, seperti pergi ke luar rumah untuk melakukan kegiatan yang tidak perlu. Aa Gym pun mengutip sebuah dalil yang berbunyi: "Berantusiaslah, bersungguh-sungguhlah dengan apa yang bermanfaat bagimu, dan mintalah tolong pada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah".
Ia berkata, keselamatan merupakan prioritas dalam ajaran Islam. Terlepas manusia ditakdirkan sakit atau meninggal, Aa Gym mengatakan, menjaga diri dari virus merupakan sebuah keharusan.
“Dalam ajaran Islam kita harus mengutamakan keselamatan, terlepas kita ditakdirkan sakit atau meninggal. Kita tidak boleh membiasakan hidup ikut-ikutan, orang lain keluar rumah kita ikutan itu jangan,” kata Aa Gym.
Ia pun mengaku sedih ketika mendengar imbauan tidak mengunjungi orang sakit dan takziah ketika ada umat Muslim yang meninggal dunia. Menurut Aa Gym, ujian akan lebih berat ketika terkena Covid-19.
Dai asal Gegerkalong, Bandung itu mendengar satu cerita dari seorang pasien Covid-19 yang sembuh. Pasien itu bercerita berhadapan dengan virus corona bukan perkara mudah, karena selain fisik, mereka juga harus memperhatikan kesehatan mental.
“Aa denger cerita bahwa tidak mudah ketika kita terkena (covid-19), baik mental dan fisiknya. Jadi langkah terbaik adalah menjauhi potensi kita terkena penyakit tersebut,” ucap ulama kelahiran 1962 ini.