REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menuturkan ada lima ciri menghadapi new normal. Pertama adalah yakin kepada Allah.
“Inilah yang harus kita miliki, kerena kejadian wabah ini adalah tanda kebesaran Allah Swt. Yang tidak bisa dipungkiri siapa pun bahwa dunia dan seisinya sepenuhnya takluk kepada Allah,’’ kata Aa Gym dalam Kajian Manajemen Qolbu Pagi dengan menghadirkan Mardigu Wowiek, Senin (1/6).
Ciri kedua ketawaduan. Aa Gym mengajak agar saat menghadapi new normal umat bisa menjadi manusia yang rendah hati, tidak ada rasa sambong, merasa hebat karena manusia memang tidak berdaya.
"Ketiga dengan bekerja sama, jadi dengan kekompakan berbagai pihak maka kita bisa menjalani new normal dengan benar," kata Aa Gym.
Keempat normal dengan kepedulian. Aa Gym menjelaskan hal tersebut sudah terjadi. Terbukti dengan masyarakat yang peduli dengan perjuangan dokter, dengan saudara yang kelaparan, dengan petugas keamanan yang menjaga (polisi, TNI dan berbagai petugas negara).
"Sekarang adalah zaman baru, zaman kepedulian, kepekaan hati, bahkan kepada seluruh lingkungan," ujar Aa Gym.
Yang terakhir mutlak zaman kedislipinan, karena menurut Aa Gym, tanpa kedisiplinan maka manusia akan menabung bencana dan masalah. Seperti disiplin dalam ibadah. Aa Gym menyebutkan tidak adanya disiplin dalam ibadah adalah malapetaka. Begitu juga dengan disiplin dalam protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, dan senantiasa hidup bersih.
Jika tidak disiplin, maka manusia tidak akan mendapat apa pun kecuali kerugian. "Dengan hidup dengan keyakinan, ketawaduan, dengan kekompakan, kepedulian dan kedisiplinan semoga kehidupan new normal menjadi lebih berkah," ucap dai asal Bandung ini.