REPUBLIKA.CO.ID, Membaca adalah langkah awal untuk menunaikan hak-hak Alquran. Para sahabat merupakan model ideal dalam membaca Alquran.
Kebanyakan mereka mengkhatamkan Alquran dalam satu bulan, ada juga yang mampu khatam hanya dalam satu pekan, bahkan ada yang khatam dalam jangka waktu tiga hari. Rasulullah SAW tidak menganjurkan para sahabat untuk khatam kurang dari tiga hari.
"عن عَبْد اللَّهِ بْن مَسْعُودٍ، قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
"Barangsiapa yang membaca satu huruf Alquran, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu akan menjadi sepuluh kali lipat" (HR Tirmidzi)
Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menyatakan bahwa hadis ini berstatus hasan shahih. Tema utama yang diangkat adalah keutamaan membaca Alquran serta janji Allah SWT bagi orang yang melakukannya. Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memotivasi para sahabat-dan kaum Muslimin umumnya-untuk selalu membaca Alquran.
Abdul Aziz Abdul Rauf mencatat empat urgensi membaca Alquran. Pertama, menjaga kesucian hati. Setiap jiwa cenderung kepada hal-hal yang melalaikan dari mengingat Allah SWT. Dengan membaca Alquran ia akan mendapat ketenangan jiwa dan petunjuk dari Allah, sehingga ia mampu menjaga fitrahnya.
Kedua, menambah simpanan pahala di sisi Allah. Sungguh sangat melimpah kebaikan bagi orang yang membaca Alquran. Satu huruf saja akan dibalas sepuluh.
Ketiga, dapat menumbuhkan motivasi untuk melakukan amal saleh yang lain. Ada sebuah kaidah: Setiap amal saleh akan membawa pada amal saleh yang lain. Sebaliknya, setiap maksiat sekecil apapun akan membawa pada maksiat yang lain.
Keempat, Alquran akan menjadi pembela bagi pembacanya di akhirat. Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat didatangkan Alquran dan ahlinya, yaitu orang-orang yang mengamalkannya di dunia. Surat Albaqarah dan Ali Imron pun maju mendampingi dan membelanya (HR Muslim).