REPUBLIKA.CO.ID, MONROVIA -- Umat muslim Liberia akhirnya bisa kembali melaksanakan ibadah di masjid setelah beberapa pekan mereka tak bisa melakukan itu. Karena, harus menaati langkah-langkah penanggulangan wabah virus corona yang juga merebak di negara-negara Afrika Barat.
Sejak 8 Mei, pemerintah Liberia telah mengumumkan tentang pembatasan jamaah yang hadir baik di gereja dan masjid tidak melebihi kapasitas 25 persen. Sebab otoritas Liberia telah mencatat sampai saat ini ada 219 kasus virus corona dengan 20 kematian. Seperti negara-negara miskin lainnya, ada kekhawatiran Liberia tak siap menangani wabah tersebut.
Sementara itu seorang imam di Masjid Boulevard SKD DJ Paynesville di Timur ibukota Monrovia, Cheick Oumaru Kamara meminta umat Islam untuk tetap menjag jarak satu sama lainnya dan juga mengenakan masker.
"Setiap kali ada masalah baiknya melawan dengan dua cara, spiritual dan fisik," kata Cheick Oumaru Kamara seperti dilansir Business Recorder pada Sabtu (16/5).
Kamara mengatakan hanya 75 jamaah saja yang diizinkan masuk untuk mengikuti sholat Jumat kemarin, meski masjid bisa menampung 350 jamaah.
"Kita harus menghormati instruksi yang diberikan pemerintah," katanya.
Tak hanya umat muslim, umat Kristen kini juga bisa menghadiri kebaktian di Gereja setiap Ahad. Liberia, negara miskin yang berpenduduk sekitar 4,8 juta orang itu sempat terpukul cukup parah ketika terjadi wabah Ebola pada 2014-2016 di Afrika Barat yang menewaskan lebih dari 4.800 orang di Liberia.