Rabu 13 May 2020 22:28 WIB

Dokter Kairo Desak RS Khusus Staf Medis Terinfeksi Corona

Sebanyak enam perawat di Mesir meninggal karena corona.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Dokter Kairo Desak RS Khusus Staf Medis Terinfeksi Corona. Pasukan keamanan Mesir menutup jalan selama jam malam karena wabah corona di Kairo, Mesir. Sejak awal Maret, pemerintah telah menutup sekolah, masjid, gereja, dan situs arkeologi
Foto: AP / Nariman El-Mofty
Dokter Kairo Desak RS Khusus Staf Medis Terinfeksi Corona. Pasukan keamanan Mesir menutup jalan selama jam malam karena wabah corona di Kairo, Mesir. Sejak awal Maret, pemerintah telah menutup sekolah, masjid, gereja, dan situs arkeologi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Organisasi Dokter Kairo meminta otoritas kesehatan menunjuk rumah sakit isolasi khusus untuk staf medis di Kairo yang terinfeksi virus corona. Hal ini perlu dilakukan untuk membantu menangani kasus positif dengan cepat.

"Kami prihatin karena terjadi peningkatan kasus positif di antara staf medis di rumah sakit Kairo dan kurangnya rumah sakit khusus untuk isolasi dokter, perawat, dan anggota staf medis lainnya yang positif corona," ujar badan tersebut dalam pernyataan Senin malam dilansir dari Ahram Online, Rabu (13/5).

Baca Juga

Mereka juga mendesak Kementerian Kesehatan segera mengambil keputusan cepat mengenai masalah ini. Karena kebutuhan akan rumah sakit khusus untuk staf medis yang terinfeksi adalah kebutuhan yang mendesak pada saat ini. "Ini juga untuk membantu meyakinkan tim medis, memastikan penanganan cepat dokter yang terinfeksi dan mengurangi tekanan mental dan fisik mereka. Fasilitas yang ditunjuk juga akan membantu menghemat sumber daya keuangan dan fisik dari otoritas ambulans dan sistem perawatan kesehatan dan melindungi masyarakat dari wabah infeksi," ujarnya.

Ssebanyak 9.746 orang di Mesir terinfeksi virus corona, 533 di antaranya meninggal dunia. Namun, mengenai jumlah dokter, perawat dan staf medis lainnya yang terinfeksi virus dan meninggal dunia, Kementerian kesehatan belum melakukan pendataan.

Berdasarkan data sindikat dokter, ada sembilan dokter yang telah meninggal pada hari Jumat, dan jumlah infeksi terbaru di antara staf medis yang diberikan pada akhir April adalah 90. Sindikat perawat mengatakan secara terpisah enam perawat sejauh ini telah meninggal dunia.

Bulan lalu, sindikat itu juga mengkritik langkah-langkah yang diambil oleh otoritas kesehatan untuk mengidentifikasi kasus coronavirus di antara staf medis dan memperingatkan agar tidak hanya mengandalkan tes cepat ketika memeriksa staf medis yang bekerja di rumah sakit karantina. Karena tes cepat sangat terbukti belum akurat.

Sindikat mengutip saran WHO bahwa pengujian molekuler sampel saluran pernapasan, seperti tes reaksi rantai polimerase (PCR), adalah metode yang direkomendasikan untuk identifikasi dan konfirmasi laboratorium kasus Covid-19.

Banyak anggota staf rumah sakit yang mengeluh karena keengganan manajemen rumah sakit untuk melakukan tes yang diperlukan pada mereka meskipun telah melakukan kontak dengan pasien coronavirus. Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan pekan lalu bahwa hanya 12 persen dari staf medis yang terinfeksi tertular virus saat bertugas di rumah sakit, sementara sisanya terinfeksi di luar fasilitas medis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement