REPUBLIKA.CO.ID, GUJARAT— Seorang warga India, Maamad Abdulla Luhar (40 tahun) yang diduga tidak sehat secara mental telah ditangkap di Kota Bhuj, Distrik Kutch, Gujarat.
Pria tersebut ditangkap dengan tuduhan menciptakan permusuhan lintas-komunitas dengan menyelinap masuk ke masjid dan mengumandangkan adzan secara ilegal.
Dilansir di India Today, Sabtu (9/5), Maamad Abdulla Luhar menyelinap ke masjid pada Kamis (7/5) tengah malam. Dia menyelinap dan mengumandangkan adzan sebelum waktunya melalui pengeras suara masjid.
Dia diduga meminta anggota masyarakat untuk keluar dengan senjata. "Dia melakukan itu dan diduga meminta masyarakat keluar dengan senjata," kata perwakilan polisi setempat.
Luhar kemudian ditangkap di bawah hukum IPC bagian 153 (A), yakni menciptakan permusuhan antara berbagai kelompok. Sub-inspektur KM Agravat dari kantor polisi Divisi Bhuj A mengatakan, Luhar juga dikenai pasal269 dan 270 dari IPC karena terlibat dalam tindakan lalai dan jahat yang memungkinkan akan menyebarkan informasi palsu yang memicu pelanggaran kebijakan lockdown di negara tersebut.
Dia mengatakan, maka sesuai penyelidikan pendahuluan, Luhar, yang tampaknya tidak sehat secara mental, tidak memiliki tujuan dalam pikiran ketika ia membuat komentar yang menghasut dari pengeras suara masjid.
Dia menyebut, Luhar sebagai terdakwa tinggal di Sanjognagar dan tidak pernah memiliki riwayat pernah berdoa di masjid di Koloni Bakali tersebut. "Terdakwa tidak pernah memiliki riwayat sholat atau berdoa di masjid Bakali," kata dia.
Inspektur itu mengungkapkan, dari tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan kunci-kunci dari rak di dekat gerbang utama masjid dan masuk. Sekitar 2.20 pagi, kata dia, Luhar mengumandangkan azan dan menggunakan pengeras suara meskipun tahu itu bukan waktunya untuk sholat.
Tak hanya itu, Luhar juga mengumumkan dan mengklaim diri sebagai raja Kutch dan meminta anggota masyarakat untuk bangun dan keluar dari rumah mereka dengan senjata.