Senin 04 May 2020 22:48 WIB

Majelis Taklim Al-Ikhlas Bogor, dari Pengajian sampai Ruqyah

Majelis Taklim Al-Ikhlas juga rutin mengadakan bakti sosial.

Kegiatan pelatihan ruqyah yang diadakan oleh Majelis Taklim Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, awal Maret 2020.
Foto: Dok MT Al-Ikhlas
Kegiatan pelatihan ruqyah yang diadakan oleh Majelis Taklim Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani, Bogor, awal Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Majelis Taklim Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani Bogor terbilang aktif menggelar kegiatan para anggotanya – yang umumnya merupakan orang tua murid Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) – maupun masyarakat umum.

“Kegiatan rutin yang kami adakan adalah kajian rutin, belajar Alquran, pengajian ilmu waris. Selain itu, kami juga mengadakan bakti sosial  dan ruqyah,” kata Ketua Majelis Taklim Al-Ikhlas BBI, Nevita dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia menambahkan, kajian rutin diadakan tiap Jumat pagi. Pematerinya adalah Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS, Ustadz Hilman Fauzi, Ustadz Febri Sugianto, dan Dr Habib Abdul Rahman Alhabsy MA.

Selain itu, ada pula pengajian Bakkata (Belajar Alquran Kata Per Kata) yag digelar tiap Rabu dan Kamis. Di samping itu, pengajian ilmu waris tiap Selasa pekan kesatu dan ketiga dengan nara sumber Ustadz Muhammad Isa, MEI.

“Kami juga rutin mengadakan kegiatan bakti sosial santunan untuk anak yatim dan dhuafa, dan bakti sosial untuk korban bencana alam,” papar Nevita.

Kegiatan rutin lainnya yang diadakan oleh Majelis Taklim Al-Ikhlas BBI adalah pelatihan ruqyah  syar’iyah. “Pelatihan ruqyah syar’iyah kami adakan dua kali dalam setahun,” ungkapnya.

Pelatihan ruqyah semester pertama 2020 (yang merupakan ketiga kalinya)  diadakan pada 6 Maret 2020, dari pukul 10.00 sampai 15.00.   Nara sumbernya adalah Ustadz Azzimam Aulia Arrahman Lc. Ia   merupakan nara sumber di acara Ruqiyah Trans 7.

Ia menyebutkan, peserta yang mengikuti pelatihan ada sekitar 100 orang. Mereka  berasal dari jamaah Majelis Taklim Al-Ikhlas dan umum, baik ikhwan maupun akhwat dari berbagai tempat. 

“Antusiasme  peserta menghadiri acara ini dengan berbagai motivasi. Mulai dari penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh sampai mau menghilangkan jin yang bersarang di tubuhnya  karena pernah ikut dalam ilmu tenaga dalam,” tuturnya.

Ia menjelaskan, tujuan pelatihan ruqyah syar’iyah adalah  memberikan pemahaman baru kepada hadirin tentang apa itu ruqyah, bagaimana pandangan syariat terhadap ruqyah, mengapa umat Muslim perlu ruqyah, dan bagaimana cara melakukan ruqyah secara mandiri. Juga menepis persepsi tidak tepat yang selama ini menggentayangi umat Muslim terkait ruqyah. 

Selesai pelatihan ruqyah, lalu dilanjutkan dengan praktik ruqyah. “Terkhusus acara ruqyah sendiri bertujuan untuk menghadirkan kembali hakikat Alquran yang tidak hanya sebatas kitab bacaan saja, melainkan juga sebagai syifa (obat) dari berbagai penyakit,” kata Nevita.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement