REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Yayasan Wakaf Assalam, Sheikh Nashir Zahroni, mengadakan rapat bersama Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi Muhammad, Syafruddin, Kamis, (30/4) lalu. Rapat membahas kelanjutan pembangunan Museum Nabi Muhammad di Jakarta.
"Setelah peletakan batu pertama pada akhir Februari lalu, semangat untuk mewujudkan pembangunan museum semakin bertambah beribu kali. Oleh karena itu, Kami sepakat untuk mewujudkan Museum Nabi Muhammad di Jakarta yang tak ada duanya di dunia,” kata Nashir Zahroni, dalam keterangannya, Sabtu (2/5).
Kepada Syafruddin, Zahroni menyampaikan pesan Sekjen Liga Dunia Islam, Sheikh Mohammed Abdulkarim Al-Isa. Isi pesan itu meminta agar pembangunan Museum Nabi di Indonesia betul-betul mendapat perhatian yang serius dan istimewa.
Meskipun ada hambatan wabah Covid-19, kedua belah pihak harus tetap menyusun langkah-langkah strategis guna mewujudkan pembangun museum Nabi di Indonesia. "Pokoknya akan banyak kejutan saat kita rapat lagi setelah wabah corona usai,” lanjut Nashir Zahroni.
Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di tiga kota, salah satunya di Jakarta. Dua tempat lainnya di Museum Shirah Nabawiyah (Madinah) dan Museum Assalamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy (Makkah).
Indonesia adalah negara pertama di luar Arab Saudi yang terpilih sebagai lokasi pembangunan museum. Negara ini dipilih lantaran jumlah pemeluk agama Islam yang sangat banyak.
Peletakkan batu pertama juga ditandai dengan menekan tombol sirine oleh Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla. Kegiatan ini dilakukan bersama Sekretaris Liga Dunia Islam, Syekh Muhamad bin Abdul Karim Al Issa, Menteri Agama Fachrul Razi, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A Djalil.
Peletakkan batu pertama pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam secara resmi dilakukan pada 26 Februari 2020.