REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia memperingati Hari Lahir (Harlah) Universitas al-Azhar yang ke-1080 pada hari ini. Peringatan hari jadi itu juga diisi dengan seminar bertajuk "Pandangan Keagamaan, Komitmen Keumatan, dan Solidaritas Kemanusiaan.” Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan acara tersebut dilakukan secara jarak jauh melalui aplikasi Zoom. Langkah ini diambil sebagai respons atas adanya pandemi Covid-19.
Bagaimanapun, kegiatan tetap berlangsung lancar dan khidmat. Alumni Universitas al-Azhar (Mesir) Ustaz M Arifin tampil sebagai moderator. Menurut dia, peringatan lewat medium daring (online) ini dihadiri dari para alumni yang kini tinggal di berbagai negara, seperti Jerman, Malaysia, dan Mesir.
“Terima kasih kepada seluruh peserta dari berbagai belahan dunia dari Jerman, Malaysia, Mesir. Saat ini jumlahnya sekitar 438 orang,” ujar Ustaz Arifin lewat aplikasi Zoom, Sabtu (2/5) malam.
Acara peringatan secara daring ini dihadiri tokoh-tokoh alumni Al Azhar di Indonesia, seperti Syekh M Quraish Shihab, Ketua OIAA Cabang Indonesia TGB M Zainul Majdi, Sekjen OIAA Indonesia M Muchlis Hanafi, Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Amany Burhanuddin Umar Lubis.
Dalam sambutannya, Ketua OIAA Cabang Indonesia, TGB M Zainul Majdi bersyukur tetap bisa memperingati 1080 tahun berdirinya Al Azhar, walaupun cara memperingatinya dilakukan dari jarak jauh.
“Kita bersyukur malam hari ini bisa memperingati 1080 tahun almamater kita, almamater yang menjadi benteng terkuat bagi Islam,” ucap TGB.
Sementara itu, Duta Besar Mesir di Indonesia, Ashraf Sultan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia dan Mesir selama ini sudah menjalin hubungan yang sangat erat. Hal ini ditandai dengan kunjungan Grand Syekh Al Azhar, Ahmad Muhammad Ath Thayeb sebanyak dua kali ke Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.
Peduli korban Covid-19
Selain itu, menurut dia, hubungan antar kedua negara tersebut juga ditandai dengan didirikannya Pusat Studi Islm dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Indonesia untuk para calon mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir.
“Hubungan antara Indonesia dan mesir sudah sedemikian erat salah satunya ditandai dengan kunjungan Grand Syekh sudah dua kali dalam beberapa tahun belakangan,” kata Ashraf.
Anggota misi dakwah Al Azhar Mesir di Indonesia, Syekh Mohamed El Husseini menambahkan, Al Azhar juga telah memainkan peran yang sangat besar dalam menyebarkan agama Islam dan ilmu-ilmu keislaman, khususnya yang bercorak wasathiyah atau moderat.
“Al-Azhar juga secara tegas menyebarkan perdamian dunia melalui kerjasamanya dan hubungan baiknya dengan alumni dan negara-negara lain,” jelas Syekh Mohamed.
Ia pun menyampaikan, pihak kampus al-Azhar telah membuka dompet donasi untuk membantu para korban Covid-19. Menurut dia, hal ini menunjukkan, al-Azhar bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga bergerak nyata dalam membantu masyarakat luas.
"Gerakan peduli dari alumni Al Azhar ini mencoba mengumpulkan dana untuk membantu teman-teman dan saudara-saudara yang terkena dampak negatif dari Corona ini,” tambah Sekjen OIAA, M Muchlis Hanafi.