REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ramadhan di tengah pandemi Covid-19, tantangannya memang tidak mudah. Terlebih bagi sebagian masyarakat yang mesti kehilangan sumber penghasilan karena tidak dapat bekerja sebagaimana biasa.
Seperti yang dialami oleh Daeng Jime (55 tahun). Warga yang bermukim di kecamatan Bajeng Barat, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengaku sudah satu bulan lamanya tidak bekerja. Akibatnya harus lebih mengencangkan ikat pinggang. “Terlebih kala stok sembako benar-benar menipis bahkan sebentar lagi habis,” kata Daeng Jime dalam rilis BMH yang diterima Republika.co.id
Tidak hanya Daeng Jime, kondisi yang sama juga dihadapi oleh banyak keluarga di tengah pandemi saat ini.
"BMH langsung mengambil langkah responsif dengan menyalurkan segera dana zakat fitrah dari kaum Muslimin. Zakat yang disegerakan ini insya Allah bisa menjadi solusi bagi mereka yang terdesak," terang Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Sulawesi Selatan, Syamsuddin, Jumat (1/5).
Paket beras zakat fitrah ini bahkan diantarkan langsung ke rumah-rumah mustahik. Hal ini dilakukan tidak sekedar untuk mencegah agar tidak terjadi kerumunan, akan tetapi menjadi ikhtiar untuk memuliakan mereka.
Total sebanyak 20 paket telah disalurkan untuk keluarga mustahik di wilayah Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa.
"Melalui percepatan penyaluran zakat fitrah ini (tidak menunggu akhir Ramadhan seperti selama ini), semoga semakin banyak masyarakat yang bergerak menyalurkan zakatnya lebih awal. Sehingga, manfaat zakat bisa kita maksimalkan untuk menguatkan lebih banyak lagi keluarga mustahik di bulan Ramadhan," jelas Syamsuddin.